Bogor (pilar.id) – Presiden RI Joko Widodo menerima suntikan dosis kedua booster di teras Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022) pagi. Selain itu, sejumlah lansia juga turut hadir untuk menerima vaksin booster buatan Indonesia, IndoVac.
“Alhamdulillah, pagi ini kami bisa memberikan vaksin booster untuk bapak dan ibu lansia di Bogor menggunakan vaksin buatan Indonesia,” ungkap Menteri BUMN RI Erick Thohir.
Dijelaskan, kehadiran Jokowi yang juga turut melaksanakan vaksin booster kedua menjadi bukti nyata bahwa vaksin produk anak bangsa ini memiliki kualitas yang baik, aman, dan halal.
Eric pun mengatakan, produksi IndoVac oleh PT Bio Farma (Persero) merupakan wujud komitmen BUMN dalam optimalisasi penanganan pandemi covid-19.
Mantan Presiden Inter Milan ini menilai, vaksinasi booster merupakan hal yang krusial. Mengutip pernyataan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, 60 persen pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit dalam status belum vaksinasi booster. Sementara 80 persen korban meninggal dunia akibat Covid-19 dinyatakan belum memperoleh vaksinasi penguat atau booster.
“BUMN mendukung penuh proses vaksinasi melalui Indonesia Vaccine atau IndoVac,” kata Erick, saat mendampingi Jokowi menerima suntikan dosis dua booster.
Kasus Covid-19, lanjut dia, saat ini kembali meningkat. “Mari kita lindungi diri sendiri dan keluarga, salah satunya dengan vaksin booster,” tegasnya.
Kehadiran IndoVac sejak Oktober lalu, lanjut dia, merupakan sebuah terobosan dan pengakuan bahwa Indonesia mampu memproduksi vaksin covid-19 secara mandiri.
IndoVac, vaksin hasil kerja sama antara BUMN farmasi dengan dengan Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat jadi langkah konkret BUMN dalam membantu pemerintah mewujudkan ketahanan kesehatan nasional.
“Tak hanya menjaga ketahanan sektor kesehatan, IndoVac juga ingin memperkuat kemandirian sektor kesehatan nasional. Dengan vaksin sendiri, tentu kita dapat menekan ketergantungan impor vaksin, bahkan kalau bisa menyetopnya karena sudah mampu produksi sendiri,” jelas dia.
Erick juga mengaku terus meningkatkan penguatan ekosistem sektor kesehatan di BUMN. Erick mendorong sinergisitas maupun konsolidasi holding farmasi dan holding rumah sakit agar menjadi sebuah ekosistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
“Konsolidasi ekosistem kesehatan nasional, termasuk untuk sektor riset dan pengembangan (RnD) harus terus dilakukan. Kita tidak tahu ke depan tantangan sektor kesehatan seperti pandemi terjadi lagi, untuk itu kita harus bersiap sedini mungkin,” kata Erick.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga menyapa dan berbincang dengan para tenaga kesehatan (nakes). Pria kelahiran Jakarta itu menyebut para nakes sebagai pahlawan bangsa yang berjuang membantu masyarakat sejak awal pandemi hingga saat ini.
“Alhamdulillah sekarang sama ibu-ibu nakes yang luar biasa, terima kasih yang terus berjuang pada saat covid. Sekarang juga masih terus berjuang untuk booster, tapi sekarang lebih bangga karena vaksinnya buatan Indonesia,” kata Erick menambahkan. (usm/hdl)