Jakarta (pilar.id) – Hujan deras kembali menyebabkan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tranggerang. Banjir dan tanah longsor tersebut terjadi di dua kecamatan pada Jumat (4/11/2022).
Menurut catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, dua kecamatan yang terkena bencana tersebut adalah Munjungan dan Watulimo.
“Semuanya ada di kawasan pesisir selatan Trenggalek,” kata Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspita Sari, Jumat (4/11/2022).
Akibat dari banjir dan tanah longsor yang terjadi secara sporadis tersebut, sejumlah infrastruktur seperti jalan dan jembatan mengalami kerusakan. Seperti yang terjadi di jalur Watulimo-Kampak-Munjungan.
Akses jalan tertutup tanah longsor dan menyebabkan arus lalu lintas putus total. Meski, dari laporan yang dihimpun BPBD, belum ada korban jiwa akibat bencana tersebut.
Di wilayah Kecamatan Munjungan, banjir melanda sejumlah titik di Desa Tawing, Bangun, Munjungan, dan Bendoroto. Sementara di Kecamatan Watulimo, banjir bandang menerjang sebagian besar wilayah Desa Karanggandu, Prigi, Tasikmadu dan Desa Sawahan
Menurut penjelasan Tri Puspita, banjir yang terjadi di dua kecamatan itu dipicu akibat luapan air sungai karena tak mampu membendung debit air yang meningkat.
Bencana hidrometeorologi ini terjadi akibat tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Trenggalek mulai pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB. Akibatnya air meluap ke menggenangi jalan hingga rumah warga.
Ketinggian air bervariasi. Seperti luapan Sungai Kali Tengah di Desa Tawing itu menggenangi jalan permukiman warga setinggi 30 centimeter hingga 100 centimeter. Luapan air bahkan sempat masuk ke rumah-rumah warga dengan ketinggian rata-rata mencapai 50 centimeter.
“Kondisinya sama seperti di Desa Tasikmadu. Hujan deras membuat Sungai Gading meluap dan air masuk ke permukiman warga dengan ketinggian 30-40 centimeter,” ujarnya.
Imbas bencana banjir dan tanah longsor itu, saat ini warga bergotong-royong melakukan pembersihan. Petugas gabungan juga masih melakukan identifikasi di lapangan soal dampak yang ditimbulkan akibat dampak bencana hidrometeorologi tersebut.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek pun bereaksi cepat mengambil langkah strategis untuk menanggulangi banjir tersebut. Langkah itu antara lain dengan melakukan penanganan jangka pendek meliputi aspek ketersediaan logistik hingga kesehatan masyarakat terdampak.
“Beberapa jembatan putus kemungkinan ada masyarakat yang terisolir dampak hujan semalam di Watulimo dan Munjungan. Pagi ini kami dan tim akan ke lokasi. Melakukan penanganan darurat dan mempersiapkan rehabilitasi dan rekonstruksi jangka panjang,” kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. (fat)