Jakarta (pilar.id) – Sejumlah jamaah haji akan menjalani safari wukuf dalam puncak haji 1443 H/2022 M. Hal ini karena kondisi kesehatan mereka yang tidak memungkinkan untuk wukuf mandiri.
Dijelaskan Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana di Mekkah, Minggu (3/7/2022), sebanyak 119 jamaah calon haji akan menjalani safari wukuf. Sebelumnya, data Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (daker) Mekkah, sebanyak 204 jamaah calon haji akan menjalani safari wukuf.
“Alhamdulillah banyak pasien yang kembali sehat dan sudah kembali ke kloter masing-masing,” kata Budi. Bisa jadi lanjutnya, ada di antara mereka kemudian bersemangat karena mendekati Arafah, sehingga sanggup menjalani wukuf mandari.
Sementara mereka yang terpaksa disafariwukufkan memang dalam kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Baik untuk untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri.
Menurut Budi, jumlah jamaah yang akan disafariwukufkan tersebut sifatnya masih dinamis. Sehari sebelum wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah atau 8 Juli 2022 akan ditentukan jamaah yang akan disafariwukufkan.
Lebih lanjut Budi mengatakan, musim haji tahun ini KKHI Mekkah melakukan skrining ulang seluruh jamaah risiko tinggi (risti) dengan layanan kesehatan spesialis.
Hal ini dilakukan agar angka kesakitan jamaah bisa terkendali. Dari skrining tersebut dapat diketahui mana jamaah yang mampu wukuf mandiri dan mana yang perlu safari wukuf.
Saat ini memasuki masa kritis haji dan puncaknya pada saat di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) maka skrining ulang harus selesai sebelum 9 Dzulhijjah.
Budi mengatakan saat ini mayoritas jamaah risti memiliki penyakit komorbid hipertensi dan terkait penyakit cardiovascular.
Menjelang Armuzna, Budi kembali mengingatkan agar jamaah menghindari kelelahan berlebihan dan beristirahat tiga hari sebelum wukuf agar kesehatan pulih. Jamaah juga diingatkan untuk minum jangan tunggu haus agar tidak dehidrasi. (usm/hdl/ant)