Jakarta (pilar.id) – Memasuki musim penghujan, bencana banjir mulai kerap terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Belum lagi, munculnya cuaca ekstrem yang juga berpotensi menghadirkan bencana tak terduga, utamanya di wilayah pesisir Indonesia.
Mengingat kondisi tersebut, mitigasi bencana menjadi soal penting yang harus diterapkan agar korban jiwa akibat bencana banjir dan cuaca ekstrem bisa diminimalisir.
Sehingga, penting untuk memastikan kesiapan dari sistem peringatan dini dalam rangka mendukung mitigasi bencana, itulah yang disampaikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
“Salah satu aspek penting dalam mitigasi bencana adalah sistem peringatan dini yang dapat memberikan informasi secara cepat,” kata Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Letjen TNI (Purn) Sudirman dihubungi di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Dia menjelaskan kementerian/lembaga terkait perlu memastikan kesiapan sistem peringatan dini dalam rangka melakukan diseminasi informasi yang dapat diterima masyarakat dalam waktu singkat.
“Keberadaan sistem peringatan dini sangat penting guna mendukung upaya pengurangan risiko bencana karena dapat mendorong kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana,” katanya.
Kemenko PMK juga menekankan perlunya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar dapat memahami informasi peringatan yang disampaikan.
“Kementerian/lembaga terkait perlu memberikan pembelajaran kepada masyarakat agar dapat memahami informasi peringatan yang disampaikan agar dapat mengambil tindakan yang diperlukan sesaat setelah menerima informasi tersebut,” katanya.
Dia juga mengingatkan mengenai perlunya penyediaan informasi iklim dan cuaca yang aktual.
“Informasi iklim dan cuaca yang aktual sangat dibutuhkan masyarakat, terutama mendekati puncak musim hujan tahun 2022 ini,” katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia terjadi pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023.
“Masyarakat juga diimbau untuk terus memantau informasi cuaca maupun peringatan dini yang dikeluarkan oleh instansi terkait,” katanya.
Masyarakat, kata dia, juga perlu terus meningkatkan kewaspadaan serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila terjadi bencana.
“Misalkan melakukan evakuasi mandiri ke titik aman terdekat, membantu kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, penyandang disabilitas. Selain itu menyiapkan perlengkapan siaga bencana seperti P3K, kecukupan logistik, dan lampu senter untuk penerangan,” katanya. (fat)