Jakarta (pilar.id) – Hari ini Indonesia kehilangan salah satu tokoh yang memiliki peran besar dalam kehidupan bangsa dan negara. Seorang tokoh yang memiliki banyak jasa besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ia adalah Ahmad Syafii Maarif. Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Anggota Dewan Pengarah BPIP. Pria yang akra disapa dengan sebutan Buya Syafii ini meninggal pada pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta, Jumat (27/5/2022).
“Ahmad Syafii Maarif atau dengan panggilan akrab Buya Syafii merupakan tokoh yang sangat banyak jasanya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kataKepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi dalam sebuah rekaman suara.
Oleh karena itu, kata Yudian, berpulangnya Buya Syafii, seorang cendekiawan, ulama, dan tokoh bangsa Indonesia, merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia.
“Khususnya bagi BPIP RI karena selama 6 tahun terakhir dari usianya, beliau mengonsentrasikan diri menjalankan tugas sebagai Anggota Dewan Pengarah BPIP,” katanya.
Buya Syafii, di mata Yudian adalah ulama kharismatik sekaligus pemikir Islam kontemporer pada masanya. Puluhan buku telah ditulis, yang sebagian besar mengulik isu pembumian Islam, pendidikan, hingga kebinekaan.
Yudian menyebutkan sejumlah buku yang ditulis Buya Syafii, misalnya, Islam dan Masalah Kenegaraan: Studi tentang Percaturan dalam Konstituante (1985), Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan: Sebuah Refleksi Sejarah (2009), Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia (1993), serta buku Membumikan Islam (2019).
Hingga usia di atas 80 tahun, Buya Syafii masih produktif menulis di kolom surat kabar maupun Suara Muhammadiyah, majalah kelolaan Persyarikatan Muhammadiyah.
Melalui karya-karya dan kontribusi pemikirannya, pada 2008 Buya Syafii dianugerahi penghargaan Ramon Magsaysay dari Pemerintah Filipina. Sebelumnya, Buya juga pernah memimpin salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu Muhammadiyah dengan ditunjuk sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dari 2000 hingga 2005.
Sementara pada 2017, Buya Syafii dilantik sebagai Dewan Pengarah BPIP RI yang saat itu masih bernama Unit Kerja Presiden (UKP) Pembinaan Ideologi Pancasila. Melalui BPIP, Buya selalu menyumbangkan pemikiran-pemikirannya, baik melalui tulisan hingga diskusi bersama dengan para Dewan Pengarah BPIP lain.
Buya Syafii dimakamkan menjelang Shalata Jumat di Pemakaman Khusnul Khotimah, Dukuh Donomulyo, Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, DIY. (fat)