Jakarta (pilar.id) – Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama DPR RI, Mahfud MD yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengeluhkan kecilnya anggaran lembaga tersebut. Mahfud MD menyebut anggaran Kompolnas hanya Rp14 miliar per tahun.
“Itu sudah termasuk overhead, gaji Kompolnasnya, pegawainya, mobilnya, biaya operasionalnya kecil,” ujar Mahfud, di Jakarta, Senin (22/8/2022).
Untuk menutup kekurangan anggaran, lanjut Mahfud, pihaknya harus meminta bantuan kepada Badan Intelijen Negara (BIN) yang mempunyai kewenangan untuk melakukan penggalangan dana.
“Saya cerita begini, dana nggak ada pak. BIN turun, jadi dana penggalangan, itu bisa,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Desmon J Mahesa mengatakan, pihaknya memahami bahwa lembaga tersebut memang tidak memiliki alat penyidikan. Namun, ia menyayangkan Kompolnas hanya menjadi juru bicara institusi kepolisian.
“Yang disayangkan adalah, cuma copy paste atas mulut seseorang. Ini kan nggak benar,” kata Desmon.
Ia mempertanyakan, alasan Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto yang menimbulkan kegaduhan saat memberikan pernyataan di awal pengungkapan kasus dugaan pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Desmon memberikan catatan khusus dan akan mengevaluasi keberadaan Kompolnas.
Menurutnya, kehadiran Kompolnas tak diperlukan bila rekomendasinya tak didengar lagi oleh Kapolri. “Salah satu catatan rekomendasi nanti adalah kita akan evaluasi, nanti pada saat rapat hari Rabu juga akan kita tanyakan seberapa banyak rekomendasi Kompolnas yang tidak diperhatikan Kapolri,” kata dia. (ach/fat)