Jakarta (pilar.id) – Pemerintah terus berupaya menangani persoalan gizi buruk di Indonesia melalui program makan bergizi gratis. Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, serta Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali, memantau pelaksanaan program ini di Kelurahan Susukan, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2025).
Kegiatan tersebut berlangsung di tiga sekolah, yaitu PAUD Al Murzaqiyah, SDN 01 Susukan, dan SDN 02 Susukan.
Menteri PPPA Arifah Fauzi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Program ini bertujuan mengatasi gizi buruk di masyarakat. Pemerintah harus mengambil langkah agar anak-anak kita tidak lagi mengalami gizi buruk, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Arifah.
Pada 2025, sasaran utama program ini adalah anak usia sekolah. Tahun berikutnya akan diperluas untuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Arifah juga berharap program ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan mampu memperkuat ekonomi lokal di masing-masing daerah.
12.054 Siswa di DKI Jakarta Terima Makanan Bergizi
Sekda DKI Jakarta, Marullah Matali, mengungkapkan bahwa pemberian makan bergizi gratis di Jakarta telah menjangkau 12.054 siswa pada hari kedua pelaksanaannya.
Di Kelurahan Susukan, sebanyak 795 siswa dari tiga sekolah menerima makanan bergizi: 33 siswa di PAUD Al Murzaqiyah, 374 siswa di SDN 01 Susukan, dan 381 siswa di SDN 02 Susukan.
“Kami sangat mengapresiasi program ini. Semoga berjalan lancar, meningkatkan gizi anak-anak, dan membuat mereka lebih fokus belajar,” ujar Marullah.
Makanan yang disajikan kepada para siswa dirancang dengan kandungan gizi tinggi, seperti tempe goreng, telur dadar, sayur, dan nasi berkualitas baik. Harapannya, dengan asupan bergizi ini, anak-anak tumbuh sehat dan siap menyongsong masa depan Indonesia Emas 2045. (hen/hdl)