Jakarta (pilar.id) – Bersama dengan para pemuda, mahasiswa dan kelompok sadar wisata, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP),Prof Yudian Wahyudi melakukan kegiatan tanam mangrove bersama. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Minggu (22/5/2022).
Sedangkan lokasi penanaman mangrove berada di Desa Wisata Hutan mangrove Dusun Baros, Kabupaten bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Melalui kegiatan ini, BPIP ingin menyampaikan pesan sekaligus menegajak para generasi muda agar turut aktif menjaga kelestarian alam.
Menurut Yudian, pelestarian alam merupakan salah satu bentuk nyata untuk mensyukuri nikmat Tuhan yang telah diberikan kepada bangsa Indonesia. Pesan ini, disampaikan oleh Yudian melalui keterangan tertulis pada Senin (23/5/2022).
“Dalam rangka kita bersyukur kepada Tuhan akan potensi alam yang indah dan penuh berkah ini, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ini kita berupaya terus menjaga kelestarian alam. Kita berterima kasih kepada pahlawan yang juga telah memperjuangkan kehidupan kita dan generasi selanjutnya,” katanya.
Melalui aksi tersebut, Kepala BPIP juga menekankan akan terus berkolaborasi dengan para pemuda desa dan mahasiswa untuk menggelar aksi-aksi lingkungan yang lebih luas lagi, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa kini dan generasi selanjutnya.
Selain mendorong pelestarian alam, kata dia, upaya tersebut juga menciptakan efek dalam mengurangi emisi CO2, mengembangkan pariwisata berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui ekowisata hutan mangrove, serta strategi jangka panjang ketahanan iklim yang ditargetkan pemerintah pada tahun 2050.
“Selain berfungsi mengurangi emisi gas CO2, mangrove juga berfungsi sebagai pemecah gelombang laut secara alami dan menambah ruang terbuka hijau di sepanjang pantai,” katanya.
Yudian juga mengatakan akan terus mengawal ketahanan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, diantaranya melalui Program Ekonomi Pancasila dan KKN Pancasila.
“Program tersebut diharapkan dapat mendorong laju ketahanan ekowisata Dusun Baros serta menggerakkan para pemuda agar terus konsisten dalam menjaga habitat sebagai kelangsungan hidup makhluk hidup,” katanya.
Pada kesempatan itu, BPIP juga melakukan pemusatan Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) di Dusun Baros, diklat yang diikuti para pemuda desa dan organisasi mahasiswa daerah mengusung tema “Mendekatkan Diri Dengan Lingkungan, Merapatkan Diri Dengan Masyarakat”.
Kepala BPIP juga mengajak para pemuda untuk menjadi penggerak kebiasaan baru masyarakat, sehingga generasi Indonesia kembali tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan alamnya. “Ini merupakan bagian nyata dari jiwa gotong royong pemuda,” katanya. (fat)