Surabaya (pilar.id) – Banyak bisnis kecil menengah yang mampu bertahan di tengah gelombang zaman yang tak menentu. Pasang surut pembeli dan kenaikan harga bahan setiap tahun bukan tantangan mudah untuk dilalui.
Satu di antaranya ada di Surabaya, sebuah rumah produksi tahu yang menunjukkan ketangguhannya dari waktu ke waktu. Adalah UD Sumber Kencana, produsen tahu yang setia mengolah bahan kedelai sejak 1952.
Bisnis keluarga yang didirikan Go Loe Tjiauw, sejak puluhan tahun lalu melayani pasar-pasar tradisional di Surabaya dan sekitarnya. Pekerja berganti di tiap masa, namun alat-alat produksi masih setia bekerja hingga kini.
Kini, kendali produksi tahu dengan kapasitas produksi 60 ton per tahun ditangani oleh Riani, yang banyak dikenal dengan panggilan ‘mami tahu’. “Saya hanya meneruskan bisnis keluarga suami saya, Go Sin Hwa (generasi ke dua),” jelas Riani
Tujuh dekade setia berproduksi, UD Sumber Kencana di bilangan Dinoyo, Surabaya ini terus menemui tantangan rutin yang hingga kini tak mampu ditangani pemerintah; harga kedelai impor yang terus meroket.
Lewat platform media sosial, UD Sumber Kencana mencoba membangun komunikasi bagi generasi melihat, yang kelak akan mengenal rumah produksi tahu ini sebagai warisan tangguh negeri ini. “Untuk urusan media sosial, anak-anak saya yang sekarang membantu,” imbuh Riani. (muk/hdl)