Jakarta (pilar.id) – Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT), Kemenhub memprediksi bahwa pemudik pada lebaran tahun ini adalah sekitar 123,8 juta orang.
Jumlah ini meningkat 14,2 persen jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran tahun 2022 yang mencapai 85,5 juta orang.
“Melihat potensi pergerakan masyarakat yang begitu tinggi pada masa mudik tahun ini, kami bersama pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi,” jelas Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, Selasa (7/3/2023).
“Baik berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lalu lintas, dan kebijakan lainnya agar penyelenggaraan mudik tahun ini dapat berjalan dengan selamat, aman, dan terkendali,” imbuhnya.
Meningkatnya jumlah pemudik disebutkannya karena sudah longgarnya pembatasan mudik.
Selain itu, perekonomian masyarakat tahun ini sudah kembali membaik sehingga bisa melakukan mudik lagi.
Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik tersebut, Kemenhub pun telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi.
“Kami telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun. Selain itu, evaluasi dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan tahun baru sebelumnya menjadi bekal penting sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi,” terangnya.
Berdasarkan hasil survei, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang.
Adapun 5 (lima) daerah asal pemudik terbanyak yaitu, pertama Jawa Timur 17,1 persen (21, 2 juta orang). Kemudian, Jawa Tengah 15,1 persen (18, 7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18, 3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14, 9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6 persen (4, 4 juta orang).
Sementara, 5 (lima) daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu, pertama, Jawa Tengah 26,45 persen (32, 75 juta orang). Kemudian, Jawa Timur 19,87 persen (24, 6 juta orang), Jawa Barat 16,73 persen (20, 72 juta orang), Jabodetabek 6,52 persen (8, 07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78 persen (5, 9 juta orang).
Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 (Jumat 21 April 2023), dimana diprediksi terjadi pergerakan sebesar 14,3 persen (17, 7 juta orang). Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 (Rabu 19 April 2023).
Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2 (Selasa 25 April 2023) dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3 (Rabu 26 April 2023).
Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat yaitu: mobil pribadi 22,07 persen (27, 32 juta orang), sepeda motor 20,3 persen (25, 13 juta orang), bus 18,39 persen (22, 77 juta orang), kereta api antarkota 11,69 persen (14, 47 juta orang), dan mobil sewa 7,7 persen (9, 53 juta orang). (ade)