Jakarta (pilar.id) – Pemerintah Indonesia telah menggelar rapat koordinasi untuk menyusun strategi menghadapi arus balik Lebaran dari Sumatera ke Jawa.
Rapat tersebut dilaksanakan di Mapolda Lampung pada Jumat (12/4/2024) yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, serta Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengungkapkan bahwa pemerintah telah menugaskan PT ASDP untuk menyusun rencana cadangan guna mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi di pelabuhan selama arus balik Lebaran.
Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan menghindari kemacetan.
“Saya telah memerintahkan agar Surat Perintah Berlayar (SPB) kapal dikeluarkan dengan cepat jika diperlukan untuk memperlancar arus balik,” kata Budi Karya Sumadi dalam keterangan resminya pada Sabtu (13/4/2024).
Menurutnya, kunci utama dalam mengatasi arus balik adalah koordinasi yang baik antara regulator, operator, dan aparat terkait. Dia menekankan pentingnya peran Kapolda dan Gubernur Lampung dalam memastikan kelancaran operasional di lapangan.
Budi Karya Sumadi juga menyampaikan bahwa Pelabuhan Panjang akan dimaksimalkan sebagai alternatif penyeberangan. Terdapat tiga kapal yang beroperasi dari pelabuhan tersebut dengan jadwal keberangkatan yang telah ditetapkan.
“Saya ingatkan juga bahwa truk tiga sumbu tidak diperkenankan beroperasi selama arus balik karena berpotensi mengganggu lalu lintas,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyatakan bahwa rapat tersebut bertujuan untuk membahas penanganan penyeberangan dari Pelabuhan Bakauheni dan Panjang menuju Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ.
“Beberapa langkah telah disepakati, sekarang kita perlu memastikan implementasinya di lapangan,” ujarnya.
Salah satu langkah yang disepakati adalah penetapan tiga kategori sistem penundaan, yaitu hijau, kuning, dan merah. Kategori hijau menandakan keadaan normal, kuning menandakan adanya antrean sepanjang 1 km, sedangkan merah menunjukkan adanya antrean sepanjang 4 km sebelum pintu masuk pelabuhan.
“Untuk kategori merah, seluruh fasilitas rest area dan tol khusus akan diaktifkan untuk penanganan,” jelas Muhadjir. (usm/ted)