Bandung (pilar.id) – Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Telkom (Tel-U) bersama dengan Huawei Indonesia telah meresmikan dua laboratorium bersama (Joint Lab) sebagai bagian dari peringatan Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi (Postel) ke-78. Peresmian ini diadakan di kantor pusat PT Pos Indonesia (Persero) di Bandung, Jawa Barat.
Disampaikan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/9/2023), dua laboratorium yang diresmikan adalah ITB – Huawei xG Research Center, yang akan berfokus pada penerapan teknologi 5G untuk industri vertikal, dan Tel-U – Huawei Beyond 5.5G, yang akan menjadi pusat penelitian dan pengembangan (R&D) teknologi dunia.
Pembukaan laboratorium ini merupakan implementasi dari Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh ITB, Tel-U, dan Huawei tahun lalu. Nota Kesepahaman ini mencakup berbagai aspek, termasuk pengembangan sumber daya manusia, solusi transformasi digital, infrastruktur TIK, dan tata kelola yang unggul.
Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, menyatakan bahwa kerjasama ini penting dalam mendukung transformasi digital Indonesia. Dia menekankan pentingnya agar manfaat dari perkembangan sektor pos dan telekomunikasi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ir. Rina Pudji Astuti, Wakil Rektor Telkom University, menyebut Joint Lab ini sebagai inisiatif industri TIK dan perguruan tinggi untuk mendukung percepatan transformasi digital yang digalakkan oleh pemerintah. Laboratorium ini diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing yang dapat berperan dalam panggung teknologi global.
Dr. Tutun Juhana, Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, menyambut baik kerjasama ini dan mengapresiasi Huawei atas kontribusinya dalam transformasi digital di Indonesia. Dia berharap laboratorium ini akan menjadi pusat inovasi yang berguna bagi masyarakat dan industri.
Acara peresmian laboratorium bersama ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Mereka mendukung upaya ini sebagai langkah untuk mempersiapkan sumber daya manusia digital yang berkualitas dan inovatif.
Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum MASTEL, menekankan pentingnya kontribusi Huawei dalam membantu perguruan tinggi mempersiapkan sumber daya manusia digital berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan industri.
Muhammad Arif, Ketua Umum APJII, menyatakan bahwa inisiatif ini sangat penting karena industri di Indonesia harus melakukan transformasi digital agar tetap kompetitif. Laboratorium bersama dengan ITB dan Tel-U memberikan kesempatan bagi pelaku industri untuk memanfaatkan inovasi teknologi yang dihasilkan oleh anak bangsa.
James Sun, Vice President, Huawei Indonesia, menekankan bahwa laboratorium ini adalah bukti nyata dari kolaborasi antara ITB, Tel-U, dan Huawei dalam meningkatkan kapasitas talenta digital di Indonesia. Dia berharap bahwa laboratorium ini dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi digital dan memberikan dampak besar bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari komitmen “I Do,” Huawei telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 93 ribu sumber daya manusia di bidang TIK. Huawei berencana untuk bekerja sama dengan 100 ribu talenta digital demi mendukung transformasi digital Indonesia menuju Visi Indonesia Emas 2045. (hdl)