Jakarta (pilar.id) – Minuman energi kini menjadi solusi populer bagi mereka yang menjalani gaya hidup aktif dan memerlukan dorongan ekstra untuk produktivitas. Meskipun sering dipilih untuk meningkatkan energi dan fokus, minuman ini juga tidak lepas dari kontroversi terkait kesehatan.
Filipus Adimas, pembawa acara TV dan content creator gaya hidup sehat, mengungkapkan, “Minuman energi adalah pilihan utama saat saya menghadapi hari yang padat. Mereka membantu meningkatkan stamina dan konsentrasi, mendukung aktivitas profesional dan personal saya.”
Meskipun manfaatnya jelas, minuman energi seringkali dipertanyakan akibat isu kesehatan seperti diabetes dan hipertensi. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023, prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 11,7% dan hipertensi 30,8%. Masalah ini sering dikaitkan dengan konsumsi gula tinggi, tetapi minuman energi bukanlah satu-satunya penyebab.
Sebagian besar minuman energi di pasaran kini menggunakan pemanis buatan seperti aspartam, yang diklaim aman dalam batas konsumsi normal. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengonfirmasi bahwa aspartam tidak membahayakan kesehatan jika dikonsumsi sesuai aturan.
Dr. Dion Haryadi, seorang Certified Nutritionist dan Health Coach, menegaskan, “Aspartam dan pemanis buatan dalam minuman energi tanpa gula telah terbukti aman. Konsumsi kafein dalam batas wajar juga tidak membahayakan kesehatan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika memiliki riwayat penyakit jantung.”
Minuman energi juga mengandung bahan seperti taurin, kafein, dan vitamin B yang mendukung performa fisik dan mental. Namun, Dr. Dion memperingatkan bahwa penggunaan berlebihan dan mengabaikan hidrasi serta nutrisi dapat berdampak negatif.
“Minuman energi harus dikonsumsi secara bijak dan tidak sebagai solusi instan. Pastikan untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi dengan baik. Baca label dan konsultasikan dengan dokter jika memiliki kondisi kesehatan khusus,” tambah Dr. Dion.
Minuman energi dapat meningkatkan stamina dan fokus, tetapi penggunaannya harus disertai dengan gaya hidup sehat dan pola makan yang bergizi. (ret/hdl)