Jakarta (pilar.id) – Koperasi Kriya Inovasi Mandara (KIM), mitra binaan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), meraih penghargaan sebagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan varian produk terbanyak pada Forum Kapasitan Nasional III. Acara yang diselenggarakan oleh SKK Migas pada 24 November 2023 ini menyoroti kontribusi sektor hulu migas dalam mendukung pengembangan UMKM di Tanah Air.
KIM, yang berkesempatan menjadi peserta dalam Forum Kapnas III, berhasil memenangkan penghargaan tersebut berkat beragam produk olahan dari sabut kelapa. Produk-produk tersebut meliputi pupuk organik dari cocopeat, pot media tanam anggrek, cocopeat, cocofiber, cocomesh, cocoblock, coco matras, kerajinan topi, kerajinan sepatu, gantungan kunci, tempat ATK, tempat tisu, hingga lampu tidur.
Avep Disasmita, General Manager Zona 10, menyatakan bahwa KIM, sebagai mitra binaan PHKT, berhasil menunjukkan potensi pengembangan sabut kelapa sebagai solusi untuk mengatasi limbah kelapa yang melimpah. Lokasi pengolahan sabut kelapa dan produksi berada di wilayah pesisir Tanjung Jumlai, Kelurahan Saloloang, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Program PUSAKA, yang menggandeng perusahaan dan koperasi, melihat peluang pengembangan sabut kelapa sebagai solusi untuk mengatasi limbah kelapa. Limbah tersebut diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti pupuk organik dan kerajinan, memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat,” ungkap Avep.
Dalam konteks ini, Perusahaan menerapkan berbagai inovasi sosial dan lingkungan di bawah program CSR, termasuk dalam Program PUSAKA, guna memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Rusni Pebriyanti, Ketua Koperasi Kriya Inovasi Mandara (KIM), menyampaikan apresiasinya kepada Perusahaan atas dukungan dan pendampingan dalam menjalankan Program PUSAKA. “Saat ini, kami memperoleh pengetahuan baru dalam membuat produk kerajinan dari sabut kelapa, di mana sebelumnya pengetahuan dan keterampilan kami terbatas,” ujar Rusni.
Dony Indrawan, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia, menekankan komitmen Perusahaan terhadap operasi hulu migas yang ramah lingkungan dan patuh terhadap peraturan lingkungan. “Pengolahan sabut kelapa di Kelurahan Saloloang melalui Program PUSAKA adalah bentuk inovasi sosial dan lingkungan yang mengurangi dampak lingkungan, termasuk pengurangan emisi dan limbah, yang sebelumnya kelapa ini dibiarkan jatuh, mengering, dan dibakar,” jelas Dony.
Dony menambahkan bahwa Perusahaan terus berkomitmen menjalankan program CSR yang mendukung pengembangan dan kemandirian masyarakat, sejalan dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Program ini mendukung beberapa tujuan, termasuk tujuan 1 (tanpa kemiskinan), tujuan 5 (kesetaraan gender), tujuan 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur), dan tujuan 13 (penanganan perubahan iklim). (riq/hdl)