Surabaya (pilar.id) – Menjelang mudik Lebaran Idul Fitri 2025, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A., mengajak semua pihak terkait untuk bersinergi dalam memetakan daerah rawan.
Hal ini disampaikan dalam rakor lintas sektoral operasi Kepolisian terpusat Ketupat Semeru 2025 yang digelar di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (13/3/2025).
Pangdam menekankan pentingnya pemetaan zona rawan, termasuk kemacetan, bencana alam, kriminalitas, kecelakaan, serta titik kumpul masyarakat.
“Saya minta peserta rakor memanfaatkan forum ini untuk berkoordinasi. Masing-masing bagian harus mengantisipasi langkah yang perlu disiapkan dari sekarang,” tegas Rudy Saladin.
Ia juga mengingatkan agar rakor ini tidak hanya menjadi formalitas, melainkan harus ditindaklanjuti dengan perencanaan konkret. “Segera buat rencana yang lebih detail dan aplikatif,” tambahnya.
Sinergi TNI-Polri
Mayjen TNI Rudy Saladin mengapresiasi soliditas dan sinergitas antara TNI dan Polri di Jawa Timur. Beberapa kegiatan bersama sebelumnya telah berhasil diselesaikan dengan baik.
“Kami berharap dalam operasi Ketupat Semeru 2025, TNI-Polri bisa terus bahu-membahu menjaga kondusivitas di wilayah masing-masing,” ujarnya.
Operasi Ketupat Semeru 2025 bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melakukan mudik Lebaran. Dengan koordinasi yang baik, diharapkan potensi masalah seperti kemacetan, kecelakaan, dan kriminalitas dapat diminimalisir.
Langkah Antisipasi
Beberapa langkah antisipasi yang akan dilakukan meliputi:
- Pemetaan daerah rawan kemacetan untuk mengatur arus lalu lintas.
- Penyiapan posko bencana alam di lokasi yang berpotensi terdampak.
- Pengawasan titik kriminalitas untuk mencegah tindak kejahatan.
- Penyebaran personel di titik kumpul masyarakat seperti terminal, stasiun, dan bandara.
Dengan persiapan matang dan sinergi antarinstansi, Pangdam Brawijaya optimistis mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman bagi seluruh masyarakat. (mad/hdl)