Yogyakarta (pilar.id) – Pantai Trisik adalah sebuah pantai yang terletak di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pantai ini terletak sekitar 37 kilometer dari pusat kota Yogyakarta.
Berdiri di Pantai Trisik, kita akan leluasa melihat hamparan pasir hitam dan ombak yang cukup besar. Di sisi lain, kita juga bisa menikmati perbukitan hijau yang berdiri indah, membentuk etalase alam yang mungkin tidak akan Anda lupakan.
Trisik adalah salah satu pantai pertama yang bakal Anda temui saat melintas dari Bantul ke Purworejo, melalui Palbapang dan Srandakan, di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Perjalanan ke Pantai Trisik relatif menyenangkan dan tidak terlalu melelahkan meskipun jaraknya cukup jauh. Jalur menuju pantai ini nyaman dengan sedikit tanjakan. Begitu melewati Palbapang dan Srandakan, tepatnya ketika melewati jembatan yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo, Anda juga dapat menikmati pemandangan Sungai Progo.
Pantai Trisik memiliki ciri khasnya sendiri dibandingkan dengan pantai-pantai lain di Kulon Progo, yaitu suasana kampung nelayan atau pedesaan pesisir yang sangat kental.
Pantai ini terletak dekat dengan rumah-rumah warga, gubug-gubug yang menjual makanan, dan jalan yang menghubungkan desa dengan kota. Aktivitas beragam warga sekitar yang bergantung pada wilayah pesisir dan laut sebagai sumber penghidupan juga ikut memperkuat nuansa pedesaan pesisir ini.
Salah satu tempat yang akan Anda temui ketika memasuki wilayah pantai ini adalah tempat pelelangan ikan. Tempat ini menjadi pusat bagi nelayan setempat untuk aktivitas jual beli ikan. Biasanya, tempat ini ramai saat nelayan pulang dari melaut dengan hasil tangkapan mereka.
Anda juga akan melihat banyak perahu motor yang digunakan oleh warga setempat untuk mencari ikan. Tidak jauh dari sana, terdapat beberapa jaring yang berserakan, menunjukkan bahwa mereka baru saja digunakan. Sejumlah kecil warga juga membuka warung sederhana untuk melayani beberapa wisatawan yang datang, menyajikan minuman ringan.
Di waktu tertentu, Anda dapat menyaksikan berbagai jenis burung terbang di langit pantai ini. Pantai Trisik diyakini sebagai salah satu tempat singgah bagi burung migran dari berbagai wilayah.
Jenis burung migran yang dapat ditemui di antaranya adalah trinil rawa, trinil pantai, trinil semak, kedidi leher merah, cerek kernyut, cerek kalung kecil, dan layang-layang asia. Selain itu, ada juga burung-burung non-migran seperti kuntul kerbau, walet sapi, dan udang biru.
Jika Anda berjalan ke arah barat mengikuti jalan aspal menuju Pantai Glagah, Anda akan menemukan aktivitas lain yang dilakukan oleh warga desa pesisir Trisik.
Di sepanjang jalan tersebut, Anda akan melihat warga desa menggunakan sinar matahari pantai untuk mengeringkan eceng gondok. Eceng gondok ini biasanya dikumpulkan oleh warga dari daerah Ambarawa. Saat sore, mereka mengumpulkan eceng gondok yang sudah kering dan mengikatnya dalam beberapa ikatan.
Eceng gondok yang telah dikeringkan ini kemudian dikirim ke pengrajin untuk dijadikan tas, sandal, dan berbagai produk lainnya.
Hasil kerajinan ini biasanya didistribusikan ke kota atau diserahkan kepada pengusaha kerajinan di berbagai wilayah untuk diolah lebih lanjut. Para pengrajin di kota biasanya menambahkan berbagai aksesori untuk mempercantik produk tersebut. Meskipun dalam skala kecil, aktivitas menjemur eceng gondok ini dapat memberikan mata pencaharian bagi warga.
Dengan nuansa pedesaan pesisir yang kental, Pantai Trisik sangat cocok untuk dimasukkan dalam agenda wisata Anda. Tidak banyak pantai yang masih mempertahankan suasana asri dan sederhana seperti Pantai Trisik. (usm/ted)