Jakarta (pilar.id) – Beberapa hari yang lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melontarkan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Presiden Jokowi menyatakan bahwa kemenangan di Pilpres 2024 akan jadi jatah Prabowo.
Pernyataan tersebut, sontak membuat masyarakat geger. Namun, hal tersebut justru ditanggapi dengan santai oleh PDI Perjuangan, yang merupakan partai tempat Jokowi bernaung. PDIP menanggapi hal itu sebagai bentuk candaan Jokowi, saja.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, buka suara soal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kemungkinan Prabowo Subianto mendapat “jatah” dalam Pilpres 2024.
Hasto yang hadir langsung saat Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut, mengatakan bahwa saat itu acara HUT Partai Perindo dipenuhi dengan nuansa kegembiraan. Apa yang disampaikan Jokowi merupakan bagian dari memuji Prabowo dan partai politik untuk membangun harapan baik dalam Pilpres 2024.
“Pak Jokowi menaungi dan tentunya partai politik untuk saling memuji, saling membangun harapan dalam kontestasi menuju Pilpres 2024,” kata Hasto dalam keterangan persnya, Kamis (10/11/2022).
Dia juga mengatakan, dalam kesempatan itu Presiden Jokowi mengungkapkan proses pemenangan di hadapan Prabowo Subianto.
Hal itu membuat Jokowi meminta maaf kepada Prabowo karena menang dua kali dalam Pilpres, sebelumnya. Setelah itu, Jokowi bicara bahwa selanjutnya itu adalah jatahnya Prabowo. Hasto menilai, hal itu bagian dari upaya Presiden Jokowi memuji Prabowo.
“Jadi itu sebagai bagian dari upaya untuk saling memuji, itu yang dilakukan Pak Jokowi, tapi semua kita tahu bahwa untuk menjadi presiden itu rakyat yang menentukan,” ucap Hasto.
Doktor Ilmu Pertahanan ini juga menilai, apa yang disampaikan Jokowi itu bukan merupakan sikap dukungan untuk Prabowo. Karena, soal capres dan cawapres bisa menang Pilpres, merupakan pilihan dari rakyat secara langsung.
“Capres-cawapres yang mendukung kan rakyat melalui dukungan 50 persen plus 1 dan harus tersebar di 20 provinsi,” tegas Hasto.
Sebelumnya di HUT ke-8 Partai Perindo, Presiden Jokowi mengatakan setelah Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden pada 2014 dan 2019 yang telah dia menangkan, maka saat ini adalah jatah untuk Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
“Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, Gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” kata Jokowi, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Setelah mendengar pernyataan Jokowi tersebut, Prabowo yang juga hadir di HUT Partai Perindo langsung berdiri dan memberikan hormat. Suasana acara HUT Perindo pun menjadi riuh.
Jokowi juga tidak mempermasalahkan jika pernyataannya terkait kemungkinan Prabowo Subianto mendapat “jatah” dalam Pilpres 2024 dianggap sebagai sinyal dukungannya terhadap menteri pertahanan itu.
“Ya diartikan sinyal ya boleh, tapi kan saya ngomong juga nggak apa-apa,” kata dia. (her/fat)