Jakarta (pilar.id) – Fitur paylater merupakan salah satu fasilitas yang peminatnya terus tumbuh di Indonesia. Dari tahun ke tahun, angka pengguna paylater dari berbagai paltform penyedia pun terus naik.
Berdasarkan riset Kredivo dan Katadata Insight Center tahun 2022 menunjukkan, konsumen yang menggunakan paylater saat berbelanja di e-commerce dalam satu tahun terakhir sebanyak 38 persen. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 28 persen.
Untuk mempercepat penyaluran kredit ke sektor ritel sekaligus memperkuat pertumbuhan portofolio kredit perusahaan, Bank DBS Indonesia meningkatkan limit joint financing kepada Kredivo menjadi Rp2 triliun.
Peningkatan limit joint financing tersebut mempertegas komitmen jangka panjang kedua belah pihak untuk berkolaborasi dalam memberikan akses kredit yang inklusif melalui platform kredit digital bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Dalam 2 tahun terakhir ini, kami melihat dampak signifikan dalam percepatan penyaluran kredit di sektor retail melalui Kredivo, sehingga Bank DBS Indonesia meningkatkan limit joint financing ke Kredivo menjadi Rp2 triliun,” ujar Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung, di Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Sementara itu, CEO Kredivo Indonesia Umang Rustagi mengapresiasi Bank DBS Indonesia yang masih memberikan kepercayaan kepada Kredivo dengan menambah limit joint financing.
Menurutnya, penambahan pendanaan tersebut menjadi validasi akan potensi industri fintech dalam membuka akses kredit digital secara lebih cepat, mudah, dan terjangkau.
“Kerja sama yang terjalin dengan Bank DBS Indonesia ini juga memungkinkan kami untuk terus menghadirkan layanan kredit bagi lebih dari 5 juta pengguna kami, dan akan terus bertumbuh hingga puluhan juta pengguna dalam beberapa tahun ke depan,” kata dia.
Untuk diketahui, kedua perusahaan sudah menjalin kerja sama sejak tahun 2020 lalu. Artinya, Bank DBS Indonesia telah 2 tahun berturut-turut melakukan peningkatan limit joint financing kepada Kredivo, yang sekaligus membuktikan optimisme bank kelas dunia tersebut terhadap peran strategis fintech dalam mengakselerasi penyaluran kredit ritel.
Pada 2020 lalu, Bank DBS Indonesia pertama kali menyalurkan pendanaan sebesar Rp500 miliar. Kemudian melakukan peningkatan limit joint financing pada 2021 menjadi Rp1 triliun. (ach/fat)