Musi Rawas (pilar.id) – Menyambut Hari Ozon Internasional, yang jatuh setiap tanggal 16 September, Pertamina EP (PEP) Pendopo Field Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina menggelar program Gerakan Penanaman 1.000 Pohon Pinang di Desa Sukakarya, Kecamatan STL Ulu Terawas, Sumatera Selatan, pada Selasa (12/9/2023) lalu.
Dijelaskan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/9/2023), program ini juga merupakan dukungan terhadap target 2 juta pohon pada tahun 2023 yang diinisiasi oleh SKK Migas.
Wakil Bupati Musi Rawas, Hj. Suwarti, mengapresiasi program ini dan menyatakan bahwa pohon pinang telah menjadi ikon Desa Sukakarya. Penanaman 1.000 pohon pinang ini tidak hanya memperkuat status desa tersebut sebagai desa dengan potensi pinang, tetapi juga berkontribusi pada menjaga udara bersih dan mengurangi dampak pemanasan global.
“Hal ini bisa menjadi contoh bagi desa lain bagaimana menghadirkan dan menjaga potensi di desa mereka,” ujar Hj. Suwarti.
Dalam acara tersebut, Wakil Bupati Musi Rawas secara simbolis menanam pohon pinang di halaman Balai Desa Sukakarya, didampingi oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Dinas Koperasi UMK Musi Rawas, Mefta Joni, Sekretaris Dinas Perkebunan Musi Rawas, Herry Akhmadi, Camat STL Ulu Terawas, Hartama, Kepala Desa Sukakarya, Andi Karya, CEO Plepah.id, Rengkuh Banyu Mahandaru, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati.
Pilihan penanaman pohon pinang bukan semata-mata terkait dengan komoditas utama KWT Melati, tetapi juga karena manfaat lingkungan yang dihasilkan. Pohon pinang memiliki kemampuan menyerap sekitar 167 ton/ha/tahun emisi karbon, yang merupakan langkah nyata dalam mendukung akselerasi Net Zero Emission.
I Wayan Sumerta, Senior Manager PEP Pendopo Field, mengungkapkan bahwa program penanaman pohon pinang ini adalah bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PEP Pendopo Field dalam menangani isu perubahan iklim. Perubahan iklim menjadi perhatian serius bagi bisnis dan pemerintah, dan PEP Pendopo Field serta SKK Migas berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon.
“Penanaman ini juga sejalan dengan inti bisnis KWT Melati sebagai penerima manfaat program TJSL PEP Pendopo Field. Pohon pinang menjadi bahan baku untuk berbagai produk KWT Melati, seperti bandrek pinang. Dengan penanaman ini, ketersediaan bahan baku terjamin untuk produksi berkelanjutan,” jelas Wayan.
Program Gerakan Penanaman 1.000 Pohon Pinang juga mendukung pencapaian ESG (Environmental, Social, and Governance), terutama dalam kriteria lingkungan. Dengan menjalankan kegiatan ini, perusahaan turut serta dalam upaya menekan emisi karbon dan mendukung program pemerintah menuju Indonesia Net Zero Emission. Selain itu, program ini juga mendukung tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) terkait penanganan perubahan iklim dan ekosistem darat.
CEO Plepah.id, Rengkuh Banyu Mahandaru, yang merupakan mitra utama KWT Melati dalam memasarkan produk ramah lingkungan dari pelepah pinang, turut hadir dalam acara tersebut.
Peringatan Hari Ozon Internasional: Pertamina EP Pendopo Field Tanam 1.000 Pohon Pinang
Musi Rawas – Seiring dengan Peringatan Hari Ozon Internasional yang dirayakan setiap tanggal 16 September, Pertamina EP (PEP) Pendopo Field Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina telah meluncurkan program Gerakan Penanaman 1.000 Pohon Pinang di Desa Sukakarya, Kecamatan STL Ulu Terawas, Sumatera Selatan, pada Selasa (12/9). Program ini juga mendukung target nasional untuk menanam 2 juta pohon pada tahun 2023 yang diinisiasi oleh SKK Migas.
Wakil Bupati Musi Rawas, Hj. Suwarti, memberikan apresiasi atas inisiatif ini dan menyebutkan bahwa pinang telah menjadi ikon Desa Sukakarya. Penanaman 1.000 pohon pinang ini tidak hanya memperkuat status desa sebagai produsen pinang, tetapi juga memiliki dampak positif pada menjaga udara bersih dan mengurangi dampak pemanasan global.
“Hal ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan potensi lokal mereka,” kata Hj. Suwarti.
Dalam acara tersebut, Wakil Bupati Musi Rawas secara simbolis menanam pohon pinang di halaman Balai Desa Sukakarya. Penanaman ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kepala Dinas Koperasi UMK Musi Rawas, Mefta Joni, Sekretaris Dinas Perkebunan Musi Rawas, Herry Akhmadi, Camat STL Ulu Terawas, Hartama, Kepala Desa Sukakarya, Andi Karya, CEO Plepah.id, Rengkuh Banyu Mahandaru, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati.
Pemilihan pohon pinang sebagai spesies yang ditanam bukan hanya berdasarkan pada peran utama pinang sebagai komoditas, tetapi juga karena manfaat lingkungan yang dihasilkan dari penanaman pohon ini. Pohon pinang memiliki kemampuan menyerap sekitar 167 ton karbon dioksida per hektar per tahun, yang merupakan langkah nyata dalam mendukung akselerasi pencapaian Net Zero Emisi.
I Wayan Sumerta, Senior Manager PEP Pendopo Field, menjelaskan bahwa program penanaman pohon pinang ini adalah bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PEP Pendopo Field dalam menangani isu perubahan iklim. Perubahan iklim adalah isu yang mendesak, dan PEP Pendopo Field serta SKK Migas bertekad untuk berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon.
“Penanaman ini juga sejalan dengan inti bisnis KWT Melati sebagai penerima manfaat program TJSL PEP Pendopo Field. Pohon pinang menjadi bahan baku untuk berbagai produk KWT Melati, seperti bandrek pinang. Dengan penanaman ini, ketersediaan bahan baku terjamin untuk produksi berkelanjutan,” jelas Wayan.
Program Gerakan Penanaman 1.000 Pohon Pinang ini juga berkontribusi pada pencapaian Environmental, Social, and Governance (ESG), terutama dalam aspek lingkungan. Dengan melaksanakan program ini, perusahaan turut serta dalam upaya menekan emisi karbon dan mendukung program pemerintah menuju pencapaian Net Zero Emisi di Indonesia. Program ini juga sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) terkait penanganan perubahan iklim dan pelestarian ekosistem darat.
CEO Plepah.id, Rengkuh Banyu Mahandaru, yang merupakan mitra utama KWT Melati dalam memasarkan produk ramah lingkungan dari pelepah pinang, turut hadir dalam acara tersebut. (usm/ted)