Labuan Bajo (pilar.id) – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat berhasil membangun sentra industri kecil dan menengah (IKM) yang berfokus pada pengolahan bahan baku lokal selama periode 2021-2024.
Di bawah kepemimpinan Edistasius Endi dan Yulianus Weng, dua sentra IKM utama didirikan sebagai pusat produksi olahan laut dan kerajinan tenun khas daerah.
Salah satu sentra tersebut adalah Sentra Industri Kecil (IKM) Ici Tacik Labuan Bajo atau ITA Bajo, yang dibuka pada Februari 2024.
Sentra ini mengolah bahan baku ikan laut menjadi berbagai produk olahan seperti abon, bakso, nugget, sosis, burger, dan stik ikan. Dengan fasilitas lengkap, seperti ruang produksi, pengemasan, dan penyimpanan, sentra ini kini mempekerjakan 24 orang.
Gabriel Bagung, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Manggarai Barat, menyatakan bahwa saat ini ada dua sentra IKM yang aktif di kabupaten ini: ITA Bajo yang fokus pada produk olahan laut dan IKM Tenun Molas Lembor yang mengkhususkan diri pada kerajinan tenun dengan pewarna alami.
IKM Tenun Molas Lembor mempekerjakan 20 pengrajin lokal, yang dilatih untuk menghasilkan kain tenun berkualitas tinggi.
“Sentra IKM Tenun Molas Lembor fokus menenun kain khas daerah dengan pewarna alami,” kata Gabriel.
Untuk meningkatkan kualitas dan daya saing, para pelaku IKM dilatih oleh instruktur profesional dan didampingi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Manggarai Barat.
Kehadiran sentra-sentra ini menjadi bagian dari visi Edistasius Endi dan Yulianus Weng untuk memajukan ekonomi daerah melalui pengembangan IKM yang menjaga kearifan lokal.
Pasangan Edistasius-Yulianus kini maju kembali dalam kontestasi Pilkada Manggarai Barat dengan dukungan dari partai politik PDIP, NasDem, PKS, PKB, PBB, PPP, Gerindra, dan Hanura.
Mengusung visi “Manggarai Barat yang semakin maju, unggul, tangguh, dan populer,” mereka berkomitmen untuk mengembangkan daerah dengan tetap mempertahankan budaya dan potensi lokal.
Kabupaten Manggarai Barat, yang terdiri dari 11 kecamatan, memiliki daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 197.085 pemilih yang tersebar di 900 TPS.
Sentra industri kecil ini diharapkan menjadi salah satu faktor penggerak ekonomi lokal, memberikan nilai tambah pada produk khas daerah, dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. (usm/hdl)