Pasuruan (pilar.id) – Penjabat (PJ.) Bupati Pasuruan, Andriyanto, bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, dan jajaran Forkopimcam Beji melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Dusun Kedungringin Tengah, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji. Tujuan sidak ini adalah untuk memastikan kondisi warga yang terdampak banjir aman.
Selama sidak, Andriyanto secara langsung melihat kondisi warga yang terdampak banjir dan turut membagikan paket sembako sebagai bentuk bantuan. Pemkab Pasuruan terus mengoptimalkan penanganan bencana banjir di Beji dengan mendistribusikan 50 paket sembako berisi beras seberat 600 kg, makanan siap saji, mie instan, dan kebutuhan prioritas lainnya di dua desa terdampak, yaitu Kedungringin dan Kedungboto. Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Pj. Bupati Andriyanto kepada perwakilan warga terdampak banjir.
Pemerintah Daerah, melalui BPBD dan Dinas Sosial, juga menyediakan bantuan logistik berupa bahan pangan di dapur umum yang didirikan di kedua desa tersebut sejak hari kedua terjadinya banjir.
Andriyanto menyatakan bahwa Pemkab Pasuruan akan terus membantu warga yang menghadapi bencana, termasuk banjir, tanah longsor, puting beliung, dan lainnya. “Kami bantu secara bertahap, termasuk ketika ada banyak rumah warga yang rusak karena diterjang angin puting beliung atau terkena longsoran,” ujarnya.
Banjir tahunan di wilayah barat, khususnya di Kedungringin dan Kedungboto, disebabkan oleh meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Wrati yang tak mampu menampung limpahan air dari wilayah atas. Andriyanto menjelaskan bahwa ketika hujan deras dari hulu dan air laut sedang pasang, Sungai Wrati tidak dapat menampungnya, sehingga meluap dan masuk ke pemukiman warga.
Dengan fakta tersebut, Andriyanto menegaskan bahwa Pemda terus berupaya dengan melakukan normalisasi Sungai Wrati serta mengajak warga untuk bergotong royong membersihkan eceng gondok yang juga berpotensi menjadi penyebab banjir di Gempol.
Kepala Desa Kedungringin, Rizki Wahyuni, berharap kepada pemerintah daerah dan provinsi agar segera menormalisasi Sungai Wrati yang semakin dangkal dan penuh eceng gondok, menghambat aliran sungai.
BPBD Kabupaten Pasuruan mencatat bahwa setidaknya terdapat 2.240 rumah warga yang terkena dampak banjir, dengan 1.960 di Desa Kedungringin dan sisanya di Desa Kedungboto, Gempol, dan Kejapanan. Ketinggian air mencapai 70-80 sentimeter, namun tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini. (adi/ted)