Surabaya (pilar.id) – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mendampingi Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, dalam upacara pelepasan Brigade Alsintan di Koarmada II Surabaya pada Selasa (14/5/2024). Acara ini bertujuan mendukung perluasan areal tanam dan peningkatan produksi pertanian di Merauke.
Pelepasan alsintan (alat dan mesin pertanian) ditandai dengan pelepasan tali jangkar. Bantuan yang diberikan berupa 52 unit traktor roda 4, 10 unit combine harvester, dan 10 unit transplanter. Seluruh bantuan ini akan diangkut menggunakan KRI Soeharso menuju Merauke.
Pj. Gubernur Adhy menyatakan bahwa bantuan alsintan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian merupakan bentuk komitmen dalam meningkatkan produksi pertanian di daerah. Baru-baru ini, Jawa Timur juga menerima bantuan alsintan dari Kementerian Pertanian.
“Saya bersama Forkopimda Jatim mendampingi Pak Menteri dalam melepas bantuan alsintan ke Merauke. Bantuan ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam meningkatkan produktivitas pertanian di seluruh Indonesia,” ujar Adhy.
Sebulan sebelumnya, Jawa Timur menerima bantuan berupa benih jagung hibrida sebanyak 1.301.265 kg dan benih padi inbrida sebanyak 6.150.000 kg senilai Rp 161.715.900.000. Selain itu, bantuan 3.700 unit pompa air dan DAM parit senilai Rp 124.223.000.000 juga diberikan untuk meningkatkan hasil produksi padi.
“Dengan pompanisasi, kami berharap bantuan 3.700 pompa air ini dapat meningkatkan hasil produksi padi,” kata Adhy.
Adhy menambahkan bahwa banyak sawah di Jawa Timur merupakan sawah tadah hujan yang bergantung pada curah hujan. Oleh karena itu, bantuan alsintan sangat membantu meningkatkan produktivitas petani.
“Banyak sawah di Jawa Timur bergantung pada curah hujan, jadi bantuan pompa sangat membantu,” ungkapnya.
Bantuan alsintan ini diterimakan melalui TNI, dengan kontrol penyaluran dilakukan oleh Pangdam, Danrem, dan Dandim di masing-masing daerah. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di daerah.
“Kami percaya bahwa dengan koordinasi TNI, penyaluran bantuan akan efektif dan tepat sasaran,” tambah Adhy.
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa menghadapi tekanan el Nino, diperlukan langkah antisipasi risiko kelaparan dan kelangkaan pangan, salah satunya melalui ekstensifikasi lahan di Merauke.
“Merauke akan menjadi lumbung pangan Indonesia, menanam hingga satu juta hektar dalam satu hingga dua tahun ke depan,” ujarnya.
Amran juga menyampaikan upaya transformasi pertanian dari tradisional ke modern, menggunakan teknologi tinggi untuk menekan biaya, meningkatkan produktivitas, dan menarik minat generasi milenial dan Z untuk bertani.
“Pertanian modern akan menarik minat generasi milenial dan Z karena menguntungkan,” katanya.
Acara ini juga melibatkan peninjauan display alsintan dan inspeksi di dalam KRI Soeharso oleh Menteri Pertanian RI, didampingi Wakasal, Pj. Gubernur Jatim, dan Forkopimda Jatim. (mad/hdl)