Surabaya (pilar.id) – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Bobby Soemiarsono, secara resmi membuka Grand Final Karapan Sapi Piala Presiden 2024 di Stadion RP Moch Noer, Bangkalan, Madura, pada Minggu (1/9/2024). Acara ini diawali dengan tarian saronen khas Madura dan penyerahan bendera start oleh Pj. Sekdaprov kepada panitia penyelenggara.
Dalam sambutannya, Bobby menekankan pentingnya melestarikan karapan sapi sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, yang telah terdaftar di Kemendikbud dengan nomor registrasi 201300029. Menurutnya, karapan sapi bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga simbol budaya dan identitas masyarakat Madura.
“Karapan sapi ini adalah simbol budaya Madura yang harus kita jaga dan lestarikan agar tidak hilang di tengah perkembangan zaman,” ujar Bobby.
Bobby juga menyoroti pentingnya memanfaatkan teknologi dalam menjaga kearifan budaya lokal. Ia menegaskan bahwa pandangan teknologi yang mengancam budaya lokal harus diubah. Sebaliknya, teknologi justru bisa digunakan untuk mendukung pelestarian budaya, seperti penggunaan kamera digital untuk mencatat kecepatan lari sapi di garis start dan finish.
Pada akhir sambutannya, Bobby mengajak seluruh peserta untuk berlomba secara adil dan menjaga suasana perlombaan tetap kondusif. Menurutnya, suasana yang aman dan nyaman akan meningkatkan minat masyarakat dan wisatawan untuk menonton karapan sapi, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada perekonomian Kabupaten Bangkalan.
“Jaga agar perlombaan tetap kondusif, dan mari kita jadikan karapan sapi ini sebagai tontonan menarik yang dapat menarik minat wisatawan, sehingga berdampak pada ekonomi lokal,” tutupnya.
Pj. Bupati Bangkalan, Arief M. Edie, menambahkan bahwa perlombaan kali ini diikuti oleh 24 pasang sapi, dengan hadiah utama berupa mobil untuk juara pertama, dan motor untuk juara kedua dan ketiga. Ia juga menyampaikan bahwa karapan sapi Piala Presiden ini tidak hanya menjadi tontonan favorit masyarakat Madura, tetapi juga menarik perhatian wisatawan mancanegara, termasuk dari Amerika, Taiwan, dan Jepang.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran para undangan, termasuk dari mancanegara, yang menunjukkan betapa karapan sapi ini telah mendunia,” ucap Arief. (rio/hdl)