Surabaya (pilar.id) – Ditintelkam Polda Jawa Timur menggelar Forum Group Discussion (FGD) bersama para influencer dan pegiat media sosial dari seluruh Jawa Timur untuk menjaga kelancaran dan kondusivitas menjelang Pilkada Serentak 2024. Acara ini berlangsung di Gedung Mahameru Polda Jatim pada Selasa (1/10/2024) lalu.
Direktur Intelijen Keamanan (Dirintelkam) Polda Jatim, Kombes Pol Nanang Juni Mawanto, dalam sambutannya, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya cooling system untuk menjaga situasi yang aman dan damai selama Pilkada.
“Kami mengajak pegiat media sosial, awak media, dan elemen masyarakat lainnya agar informasi yang disampaikan bisa merata hingga tingkat kabupaten, dengan harapan Pilkada berjalan kondusif tanpa kampanye hitam dan isu SARA,” jelas Kombes Pol Nanang.
FGD bertema Cooling System: Menciptakan Pemilu Damai Melalui Sinergi Digital ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Kominfo Jawa Timur, khususnya di bidang Informasi dan Teknologi Elektronik (ITE). Diskusi ini berfokus pada upaya menjaga keamanan dan ketertiban di dunia nyata maupun digital selama proses Pilkada.
Dalam diskusi tersebut, Ketua KPU dan Bawaslu Jawa Timur menekankan pentingnya menjaga netralitas dan transparansi di setiap tahap Pilkada. Sementara itu, Kominfo Jawa Timur menggarisbawahi pentingnya menangkal berita palsu dan hoaks yang dapat menimbulkan ketidakstabilan.
Kombes Pol Nanang juga menyoroti peran penting influencer dalam membentuk opini positif di masyarakat. “Kami berharap para influencer dapat berkolaborasi dengan aparat dalam menyebarkan konten-konten positif dan membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ketertiban selama Pilkada,” ujarnya.
Ancaman penyebaran informasi palsu, ujaran kebencian, dan provokasi politik yang berpotensi memicu konflik juga dibahas secara mendalam dalam forum ini. Para influencer diberi bekal pengetahuan tentang cara mengenali dan menangkal isu-isu tersebut dengan tepat.
Yudha Okta M, seorang pegiat media sosial dari Banyuwangi, menilai bahwa kerja sama antara berbagai sektor sangat penting dalam menjaga stabilitas Pilkada. “Sebagai generasi muda, kita harus ikut berperan dalam menciptakan suasana aman dan damai. Pendekatan kreatif di media sosial dapat membantu meredam ketegangan politik dan meningkatkan partisipasi pemilih secara sehat,” katanya.
Ditintelkam Polda Jatim berharap, melalui sinergi yang baik antara aparat, influencer, dan masyarakat, situasi damai bisa tetap terjaga hingga pengumuman hasil Pilkada pada 27 November 2024. (tin/hdl)