Jakarta (pilar.id) – Dalam kunjungannya ke Kepulauan Tanimbar, Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia akan melakukan percepatan pembangunan Blok Masela yang dinilai sebagai salah satu proyek strategis nasional.
Namun, Presiden Jokowi juga mengingatkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar melakukan antisipasi lonjakan kebutuhan air di Kepulauan Tanimbar akibat dari pembangunan lapangan hulu minyak dan gas abadi di Blok Masela tersebut.
Oleh karena itu, Presiden berpesan agar pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Weymomolin di Tanimbar Selatan, yang ia tinjau secara langsung pada Jumat (2/9/2022), dilaksanakan dengan mempertimbangkan antisipasi lonjakan tersebut.
“Kita harus mengantisipasi pengembangan Blok Masela karena akan memberikan dampak kepada peningkatan tenaga kerja dan juga kebutuhan air minum,” kata Presiden sebagaimana keterangan pers yang diterima di Jakarta.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja yang mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi kenaikan permintaan air minum tidak akan cukup dengan mengandalkan sumber mata air.
Endra menyatakan pihaknya telah menyiapkan rencana teknis untuk membangun bendungan di Kepulauan Tanimbar guna pemenuhan lonjakan kebutuhan air minum tersebut.
“Kami telah siapkan rencana teknisnya untuk membangun bendungan sebagai antisipasi pengembangan Blok Masela,” kata Endra.
Sebelumnya Endra menjelaskan bahwa saat ini optimalisasi SPAM Weymomolin masih mengandalkan dua sumber mata air di Weymomolin dan Bomaki untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di sekitar Saumlaki, Kepulauan Tanimbar.
“Pekerjaan optimalisasi SPAM di Saumlaki meliputi dua sistem yaitu bersumber dari mata air Weymomolin dan Bomaki melalui pembangunan intake dan jaringan perpipaan untuk melayani total 5.000 sambungan rumah atau sekira 80 persen dari warga Saumlaki,” katanya.
Selain Endra, Presiden juga turut didampingi Direktur Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Anang Muchlis dalam kegiatan peninjauan optimalisasi SPAM tersebut.
Hadir pula Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Maluku Murad Ismail, dan Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Tanimbar Daniel Indey. (fat)