Semarang (pilar.id) – Ahmad Syauqy, S.Gz., M.P.H., Ph.D., salah satu cucu dari pahlawan nasional Indonesia, Buya Hamka, mengabdikan diri sebagai dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP). Dengan spesialisasi dalam bidang Gizi, Ahmad Syauqy membawa warisan keilmuan dan semangat pendidikan Buya Hamka ke lingkungan akademis.
Buya Hamka, yang dikenal sebagai tokoh ulama dan pemikir hebat, memiliki pengaruh besar dalam berbagai bidang seperti pendidikan, politik, sastra, dan agama. Ahmad Syauqy melanjutkan jejak sang kakek dengan fokus pada studi Gizi, khususnya tentang Pola Diet, Sindrom Metabolik, serta Biostatistik.
Ahmad Syauqy menjelaskan pergeseran dalam Studi Epidemiologi Gizi yang kini lebih melibatkan analisis pola diet seseorang daripada hanya memperhatikan satu jenis makanan. Pola diet yang sehat dapat mengurangi risiko penyakit kronis, sedangkan pola diet tidak sehat dapat meningkatkan risiko tersebut. Ia tertarik untuk menyelidiki hubungan antara pola diet dan Sindrom Metabolik.
“Pola diet didefinisikan sebagai kuantitas, proporsi, variasi, atau kombinasi berbagai jenis makanan, minuman, dan zat gizi dalam sebuah pola makan. Untuk menentukan pola diet, perlu dilakukan pendekatan melalui metode biostatistik. Contoh pola diet yang banyak diteliti saat ini adalah Dietary Approach to Stop Hypertension (DASH) Diet,” ungkap Ahmad Syauqy.
Selain aktif sebagai dosen, Ahmad Syauqy juga terlibat dalam organisasi profesi seperti Pengurus Pusat Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) di tingkat nasional dan regional. Ia juga aktif di kegiatan non-akademik di organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah.
Buya Hamka, dengan karyanya yang abadi, memberikan inspirasi bagi Ahmad Syauqy dan jutaan orang di Indonesia. Sebagai cucu, Ahmad Syauqy merasa terdorong untuk menjaga kehormatan keluarga Hamka dengan melanjutkan warisan pemikiran Buya Hamka. Ia berharap dapat terus mengikuti jejak sang kakek yang membuktikan bahwa pemikiran dan tulisan bisa tetap hidup dan relevan seiring berjalannya waktu.
Ahmad Syauqy, yang kini menjadi Ketua Editor Jurnal Gizi Indonesia, melanjutkan tradisi keluarga Hamka dalam menggunakan media jurnal sebagai sarana dakwah dan pendidikan. Ia berharap UNDIP dapat terus maju menuju World Class University (WCU) dengan meningkatkan academic reputation dan kualitas seluruh elemen civitas akademika.
“Dengan keyakinan bahwa setiap elemen berupaya meningkatkan kualitasnya, Undip akan semakin berkembang dan menjadi WCU,” tambahnya. (hdl)