Jakarta (pilar.id) – Salah satu rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan adalah Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) harus mundur. Pengunduran diri itu sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya ratusan korban dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Namun, hingga kini Iwan Bule enggan menyerahkan kursi jabatannya. Hal ini membuat banyak pihak geram, salah satunya Anggota Komisi X DPR RI Dede Yusuf.
Menurut Dede, Presiden Joko Widodo harus turun tangan langsung untuk ‘memecat’ Iwan Bule, termasuk seluruh jajaran Komite Eksekutif (Exco). “Kalau temuannya sudah dikatakan oleh Pak Mahfud Md bahwa ini adalah (Ketum) PSSI harusnya mundur, ya menurut saya karena ini bencana kemanusiaan ya semua harus tanggung jawab,” kata dia, di Jakarta, Senin (17/10/2022).
Jokowi, lanjut Dede, dapat berbicara dengan FIFA untuk mengganti para pengurus PSSI yang dianggap bertanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan. Rencananya, Jokowi akan bertemu dengan Presiden FIFA Gianny Infantino untuk membahas transformasi sepak bola di Indonesia, besok (18/10/2022).
“Ketika presiden bisa berbicara kepada FIFA untuk tidak memberikan sanksi, presiden pun bisa bicara kepada FIFA agar PSSI ini sebaiknya diganti,” ujarnya.
Selain itu, Dede berharap rekomendasi TGIPF tak hanya sekedar kerangka kerja di atas kertas. Namun, Jokowi seharusnya melanjutkan keputusan itu melalui kebijakan strategis.
“Jangan sampai temuan TGIPF ini hanya berupa paper works saja yang kemudian tidak ada lanjutannya,” kata Dede.
Dede juga meminta agar pemerintah melakukan audit investigasi keuangan penyelenggaraan sepak bola di Tanah Air. Sebab, kata dia, saat ini industri sepak bola Indonesia telah menjadi bisnis dengan perputaran uang hingga ratusan miliar rupiah.
“Tapi kalau saya tanya klub klub rata-rata kan dapatnya kecil. Dari bisnis ratusan miliar rupiah itu untuk pengamanan dan untuk penjaminan para suporter sesuai undang-undang kita berapa sih sebetulnya alokasinya?” kata dia. (ach/hdl)