Semarang (pilar.id) – Jendi Pangabean mengikuti lima nomor cabang renang di ASEAN Para Games 2022 Solo. Dari lima nomor tersebut, Jendi berhasil melakukan sapu bersih dan memborong lima medali sekaligus di Stadion Jatidiri Semarang.
Pada Kamis (4/8/2022) Jendi bertarung di nomor 200 meter gaya ganti perorangan SM9. Ia pun berhasil mencatatakan waktu tercepat, yakni 2 menit 35,30 detik. Di belakangnya mengikuti, perenang Vietnam Nguyen Ngoc Thiet (2 menit 51,75 detik) dan perenang Filipina Arbel Aba (3 menit 11,48 detik).
Meski berhasil jadi yang tercepat, Jendi masih belum bisa memecahkan rekor yang ia cipatakan sendiri di APG Malaysia di nomor yang sama dengan torehan waktu 2 menit 33,37 detik.
“Lima nomor lima emas. Senang dan bangga tentu karena dari pelatih target mempertahankan lima medali emas di Malaysia. Alhamdulillah target tercapai,” ujarnya.
Empat medali emas sebelumnya telah diperoleh atlet kelahiran Muara Enim, Sumatra Selatan itu, yakni nomor 100 meter gaya punggung putra S9 dan 100 meter gaya kupu-kupu putra S9 untuk perorangan.
Kemudian, dua nomor beregu, yakni estafet 4×100 meter gaya ganti putra 34 point bersama tiga perenang; Rino Saputra, Guntur, dan Zaki Zulkarnain.
Serta, nomor estafet 4×100 meter gaya bebas putra 34 point, Jendi turun bersama Zaki Zulkarnain, Ahmad Azwari, dan Guntur.
Bahkan, Jendi juga memecahkan rekor di dua nomor, yakni di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra S9 dengan catatan waktu 1 menit 4,71 detik.
Catatan waktu itu memecahkan rekor yang dicetak Huynh Amh Khoa Vo dengan 1 menit 6,12 detik pada 2011.
Rekor kedua dicetak Jendi dkk. pada nomor estafet 4×100 meter gaya ganti putra 34 poin dengan catatan waktu 4 menit 44,92 detik.
Catatan waktu itu memperbaiki rekor sebelumnya yang dicetak Jendi yang kala itu tampil bersama Guntur, M Karubaba, dan Suriansyah di APG Malaysia 2017 dengan 4 menit 46,29 detik.
Pada nomor 100 meter gaya punggung putra putra S9, rekor Jendi yang dicetak pada 2017 dengan catatan waktu 1 menit 6,54 detik masih belum terpecahkan.
“Ini hasil kerja keras dari pelatnas (pelatihan nasional) delapan bulan terakhir,” kata Jendi yang pernah berlaga di Paralimpiade Rio 2016 dan Paralimpiade Tokyo 2020 itu. (fat)