Kudus (pilar.id) – Perusahaan-perusahan di Provinsi Jawa Tengah antusias menerapkan energi ramah lingkungan. Mereka percaya, dengan menggunakan energi baru dan terbarukan (EBT), berarti mereka terlibat dalam upaya menjaga kelestarian alam.
Seperti disampaikan Deputy General Manager Engineering PT Djarum Suwarno, pihaknya mendukung pemerintah dalam upaya pengembangan EBT.
Yakni, dengan pemakaian pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang telah dilakukan secara bertahap sejak 2020. Saat ini, PLTS yang terpasang sudah memiliki kapasitas 2.192 KWp.
“Jadi yang pertama sudah saya sampaikan salah satunya adalah pemakaian PLTS secara bertahap. Nanti akan berkesinambungan dengan sambil menunggu peraturan pemerintah. Harapannya nanti platform 15 persen ini bisa lebih dinaikkan lagi,” ujarnya.
Kedua, lanjut Suwarno, pengembangan EBT juga dilakukan dengan pemakaian bahan bakar alternatif, seperti biomassa. Selain ramah lingkungan, juga bersih emisi dan lebih murah ketimbang bahan bakar yang lain, yakni gas dan minyak.
“Dan, tak kalah penting adalah konservasi air,” ungkapnya. Di sini, lanjut dia, masa depan penting sehingga PT Djarum menerapkan panel air dengan pembuatan pond di lokasi oasis.
Ini akan mengurangi pemakaian air bawah tanah. “Kalau itu diaplikasikan dengan sungguh-sungguh akan memberikan kontribusi lingkungan yang sangat besar,” paparnya.
Dikatakan pula, sejauh ini PT Djarum bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menjaga lingkungan.
“Beberapa event Djarum seperti penanaman pohon dan lainnya kerja sama dengan Pemprov. Dukungan PT Djarum sangat positif, penghijauan di semua ruas jalan, penanaman mangroove di pantai. Dengan demkkian kontribusi Djarum di Jateng ini sangat besar. Dan berharap bukan hanya Djarum perusahan lain dan lembaga lain bisa meniru,” terangnya.
Masih tentang penggunaan energi ramah lingkungan, CV Jaya Setia Plastik di Ngemplik Wetan, Karanganyar, Demak, mengaku telah memakai PLTS untuk sebagian kebutuhan listrik produksi.
“Kalau kebutuhan keseluruhan pabrik sekitar 4 megawatt. Sekarang sudah ada PLTS yang menopang sekitar 10 sampai 20 persen kebutuhan listrik,” tutur Saiful, bagian kelistrikan CV Jaya Setia Plastik.
Selain menyokong kebutuhan listrik, lanjut dia, PLTS juga lebih irit pengeluaran dan ramah lingkungan. “Iya sangat membantu karena murah, dan ramah lingkungan. Ini sebagai wujud mendukung upaya pemerintah (EBT),” imbuhnya.
Terkait upaya beberapa perusahaan yang kini menggunakan EBT, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan, Jawa Tengah memiliki banyak potensi EBT yang belum dioptimalkan.
Seperti panas matahari, gas rawa, biogas, geothermal, angin dan air yang tersebar di 35 kabupaten/ kota.
Guna mengakselerasi, Jawa Tengah juga mencoba mencari kekuatan lokal dan partisipasi dari masyarakat untuk bersama- sama berjalan.
Meskipun kecil, di beberapa desa sudah berjalan dengan bagus. “Yang paling penting adalah masyarakat bisa mandiri energi,” kata Ganjar. (riz/hdl)