Surabaya (www.pilar.id) – Samiati (78), sibuk menyelesaikan wadah parcel. Dengan cekatan, di sebuah rumah kawasan Girilaya, Kota Surabaya, Jawa Timur ini, ia menggarap tiap helai anyaman. Dengan teliti, tangkas, dan tak kenal lelah.
Dari tangannya, lahir berbagai bentuk kerajinan tangan berbahan rotan yang cantik. Sebagian dihias menjadi kaca, tempat pensil, pot bunga, kursi, penyekat ruangan, dan ring bunga dengan dibandrol dengan harga Rp 5000 hingga Rp 500 ribu, tergantung model dan kerumitannya.
Usaha yang dirintis oleh Seno ini nyatanya mampu menembus pasar luar pulau Jawa. Seperti Batam hingga Papua. Sementara di Jawa Timur, produk itu laku di pasar Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, dan Madura.
Jelang hari besar, seperti Natal dan Idul Fitri, kerajinan tersebut menuai berkah. Pada saat itu, pesanan mengalir deras dari berbagai kota. Meski pandemi, bisnis tetap jalan. “Kami tetap optimis untuk bangkit. Usaha tetap berkembang,” kata Seno. (pat)