Yogyakarta (pilar.id) – Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Lembu Setia Abadi Jaya (LSAJ) resmi menjalin kerja sama strategis untuk mengelola Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) seluas 11 ribu hektar di Blora, Jawa Tengah, dan Ngawi, Jawa Timur.
Kerja sama ini bertujuan mendukung program makan bergizi gratis bagi anak sekolah yang diusung oleh pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, sekaligus menjadi langkah signifikan dalam menghadapi tantangan kemandirian pangan di Indonesia.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D, dan CEO PT LSAJ, Arie Triyono, di Gedung Pusat UGM.
Ova Emilia menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan peluang bagi UGM untuk menjalin sinergi dengan industri guna menghadapi tantangan besar dalam sektor pangan, terutama terkait protein hewani.
Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan
“Kami sangat menghargai kepercayaan yang diberikan kepada UGM. Ini merupakan kesempatan besar bagi UGM untuk berkolaborasi dengan industri, terutama dalam riset dan pengembangan untuk menghadapi tantangan masa depan,” ujar Prof. Ova.
UGM juga akan membentuk tim lintas disiplin yang terdiri dari ahli peternakan, pertanian, dan kehutanan guna mendukung kerja sama ini.
Arie Triyono, Direktur Utama PT LSAJ, menambahkan bahwa kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat teknologi dan inovasi di sektor peternakan.
Selain target untuk menyediakan 5.000 ekor sapi indukan sesuai arahan Kementerian Pertanian, PT LSAJ juga merencanakan pembangunan asrama untuk mahasiswa dan peternak yang ingin belajar di lokasi pengelolaan lahan.
“Kami siap mendukung program makan bergizi pemerintah dengan menyediakan daging berkualitas. Kami juga berharap masyarakat sekitar Blora dapat berkontribusi melalui penyediaan pakan ternak yang produktif,” ungkap Arie.
Pendekatan Agro Silvo Pastura: Solusi Inovatif
Kerja sama ini juga melibatkan konsep Agro Silvo Pastura, yaitu integrasi antara kehutanan dan peternakan, yang memungkinkan lahan kering di Blora dimanfaatkan secara optimal.
Prof. Dr. Ir. Ali Agus, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, menjelaskan bahwa pendekatan ini tidak hanya mendukung ekosistem tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat Blora, yang dikenal dengan populasi sapi terbesar di Jawa Tengah.
“Dengan kombinasi jati dan sapi, Blora memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi daging berkualitas dan mendukung program makan bergizi gratis,” ujar Prof. Ali Agus. Program ini juga melibatkan masyarakat dalam rantai pasok pakan dan produksi daging, yang akan memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui sinergi antara UGM, PT LSAJ, dan masyarakat lokal, program ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan Blora dan Ngawi. (usm/hdl)