Jakarta (pilar.id) – 2 Fast 2 Furious, seperti pendahulunya, tetap membawa gaya film aksi, kejahatan, dan thriller yang mengasyikkan. Film yang rilis pada 6 Juni 2003 ini disutradarai John Singleton, yang sebelumnya sukses lewat Boyz n the Hood.
Film yang skenarionya ditulis Michael Brandt dan Derek Haas ini mengambil lokasi syuting di Miami, Florida, memanfaatkan lanskap kota untuk balapan jalanan yang mendebarkan.
Tanpa Vin Diesel, 2 Fast 2 Furious (2003) mengandalkan Paul Walker sebagai Brian O’Conner, Tyrese Gibson sebagai Roman Pearce, Eva Mendes sebagai Monica Fuentes, Cole Hauser sebagai Carter Verone, Ludacris sebagai Tej Parker, dan Devon Aoki sebagai Suki. Berdurasi 107 menit, film ini meluncur dari studio produksi Universal Pictures.
2 Fast 2 Furious adalah film kedua dalam franchise The Fast and the Furious. Film ini mengikuti mantan polisi Brian O’Conner (Paul Walker) yang melarikan diri ke Miami setelah kejadian di film pertama.
Di Miami, ia bekerja sebagai pembalap jalanan dan mekanik. FBI kemudian menangkapnya dan menawarkan penghapusan catatan kriminalnya jika ia setuju untuk menyusup ke sindikat narkoba pimpinan Carter Verone (Cole Hauser).
Brian setuju dengan syarat dia bisa memilih partnernya sendiri, dan dia memilih teman masa kecilnya, Roman Pearce (Tyrese Gibson). Mereka berdua menyusup dan bekerja sama dengan agen rahasia Monica Fuentes (Eva Mendes) untuk menjatuhkan Verone.
Soundtrack film ini juga terkenal dengan berbagai lagu hip-hop dan rap yang populer pada masanya, dengan artis-artis seperti Ludacris, 2 Chainz, dan Trick Daddy.
2 Fast 2 Furious berhasil meraih kesuksesan komersial dengan pendapatan lebih dari 236 juta Dollar AS di seluruh dunia, dari anggaran produksi sekitar 76 juta Dollar AS.
Tetap Ngebut tanpa Vin Diesel
Vin Diesel tidak tampil dalam film 2 Fast 2 Furious karena alasan kreatif dan finansial. Berikut beberapa faktor yang berkontribusi pada keputusannya untuk tidak kembali.
Kreativitas dan Naskah
Vin Diesel merasa bahwa naskah untuk 2 Fast 2 Furious tidak sesuai dengan harapannya. Dia ingin ceritanya lebih berkembang dan tidak hanya fokus pada balapan dan aksi. Diesel lebih tertarik pada proyek-proyek yang menawarkan tantangan kreatif yang lebih besar.
Masalah Finansial
Ada laporan bahwa Diesel meminta bayaran yang lebih tinggi untuk tampil dalam sekuel tersebut. Universal Pictures, studio di balik franchise The Fast and the Furious, merasa bahwa permintaan gajinya terlalu tinggi, terutama mengingat anggaran produksi film tersebut.
Proyek Lain
Pada waktu itu, Vin Diesel memilih untuk fokus pada proyek lain, salah satunya adalah film xXx (2002), yang juga menjadi salah satu film aksi sukses yang dia bintangi. Diesel merasa proyek tersebut menawarkan peluang yang lebih menarik bagi karirnya.
Visi Jangka Panjang
Vin Diesel memiliki visi jangka panjang untuk karakter Dominic Toretto dan arah franchise Fast & Furious. Dia mungkin merasa bahwa tidak tampil di sekuel kedua adalah langkah yang lebih baik untuk mempertahankan kualitas cerita dan karakter di masa depan.
Namun, absennya Vin Diesel dalam 2 Fast 2 Furious tidak berlangsung lama. Dia kembali ke franchise tersebut mulai dari Fast & Furious (2009) dan terus menjadi tokoh sentral dalam seri film yang berkembang pesat menjadi salah satu franchise paling sukses di dunia perfilman. (ret/hdl)