Jakarta (pilar.id) – Tenet adalah film yang menggabungkan aksi, sci-fi, dan thriller. Film berdurasi 150 menit ini disutradarai Christopher Nolan, yang juga menjadi penulis naskah. Dirilis pada 3 September 2020, Tenet muncul di IMAX dan bioskop terbatas.
Film ini menghadirkan sederet bintang seperti John David Washington sebagai The Protagonist, Robert Pattinson sebagai Neil, Elizabeth Debicki sebagai Kat, Dimple Kapadia sebagai Priya, Michael Caine sebagai Sir Michael Crosby, dan Kenneth Branagh sebagai Andrei Sator.
Tenet berkisah tentang seorang agen rahasia yang dikenal hanya sebagai The Protagonist (John David Washington) yang terlibat dalam misi internasional untuk mencegah Perang Dunia III.
Dalam pencariannya, dia menemukan konsep ‘inversi’, yang memungkinkan objek dan orang untuk bergerak mundur dalam waktu.
Dia bekerja dengan rekan barunya, Neil (Robert Pattinson), untuk memerangi kekuatan yang lebih besar dari masa depan dengan cara yang belum pernah dibayangkan sebelumnya.
Film ini menggabungkan elemen perjalanan waktu dan teori fisika kuantum dengan aksi yang mendebarkan dan plot yang kompleks, yakni konsep perjalanan waktu dengan elemen inversi yang memungkinkan objek dan manusia untuk bergerak mundur dalam waktu. Konsep ini merupakan inti dari cerita dan mempengaruhi struktur film secara keseluruhan.
Makin terasa berat, Tenet menggunakan teori fisika kuantum dan mekanika kuantum sebagai dasar untuk konsep inversi waktu.
Di sisi lain, Tenet, seperti banyak film Christopher Nolan lainnya, menyentuh tema identitas dan hubungan antara karakter, terutama antara The Protagonist dan Neil.
Christopher Nolan menulis dan menyutradarai film ini. Nolan dikenal dengan pendekatan inovatif dalam penceritaan dan efek visualnya, dan Tenet adalah contoh utama dari keahliannya dalam menciptakan pengalaman sinematik yang unik.
Film ini menampilkan pengambilan gambar di berbagai lokasi internasional, termasuk India, Denmark, Italia, dan Estonia, serta menggunakan teknologi IMAX untuk memberikan pengalaman visual yang mendalam.
Tenet menerima pujian kritis untuk konsep dan efek visualnya, meskipun beberapa kritikus menganggap alur cerita yang kompleks dan rumit.
Film ini mendapatkan nominasi dan penghargaan dalam berbagai acara penghargaan film, termasuk Academy Awards dan BAFTA Awards, terutama untuk kategori teknis seperti Efek Visual Terbaik dan Suara Terbaik.
Sementara musik Tenet dirancang untuk melengkapi visual yang inovatif dan mendukung ritme aksi film. Göransson menciptakan skor yang memadukan elemen orkestra tradisional dengan elemen elektronik untuk menciptakan atmosfer yang intens.
Ya, Tenet memang dirilis pada masa pandemi COVID-19, yang mempengaruhi distribusi dan strategi pemasarannya. Meskipun demikian, film ini masih mendapatkan perhatian besar dari penonton dan kritikus.
Film ini dirancang untuk ditonton dalam format IMAX, dengan banyak adegan yang memanfaatkan layar besar dan sistem suara canggih. (ret/hdl)