Jakarta (pilar.id) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, untuk membangun sebuah koalisi memang tidak mudah. Selain membutuhkan chemistry, koalisi juga harus memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential treshold sebesar 20 persen.
Menurut Aboebakar, bergabungnya PKS dan PKB atau yang dikenal dengan Koalisi Semut Merah (KSM) belum mencukupi ambang batas untuk mengusung sendiri calon presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024. Pada pemilu 2019 lalu, jumlah kursi PKB sebanyak 58 (9,69 persen) dan PKS 50 (8,21 persen). Artinya, koalisi ini masih membutuhkan 7 kursi DPR atau 7,1 persen suara nasional.
“Sebagai partai menengah ini adalah salah satu tantangan buat kami, karena PKB-PKS saja nggak cukup, harus cari satu partner lagi,” tutur Aboebakar, di Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Anggota Komisi III DPR RI menambahkan, namanya koalisi sama halnya mencari jodoh, tentu semuanya berproses. Ia mengatakan, saat ini semua proses koalisi belum ada yang pasti, atau masih dalam tahap penjajakan.
“Hal ini biasa dalam politik, termasuk juga komunikasi kami dengan PKB. Istilahnya sebelum ada janur melengkung, semua masih bisa terjadi,” jelas Aboebakar.
Setelah tiga partai politik bersatu, lanjut Aboebakar, koalisi juga harus membangun chemistry dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden. “Tentunya ini masih memerlukan waktu, agar komunikasi dan penjajakan dapat dilakukan lebih baik lagi,” kata dia. (ach/hdl)