Surabaya (pilar.id) – Prestasi dan inovasi tak henti diciptakan oleh mahasiswa UNAIR, seperti yang berhasil digapai oleh ketiga mahasiswa dari Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga.
Mereka adalah Antik Widi Anugrah, Muhammad Akbar Syahbani, dan Ismayahya Ridhan Mutiarso, yang berhasil meraih juara 1 dalam kompetisi Pekan Karya Tulis Ilmiah Nasional, yang terselenggara dari tanggal 4 November hingga 6 November 2022
Pekan Karya Tulis Ilmiah Nasional (PEKTIN) tersebut, merupakan kompetisi karya ilmiah tahunan yang diselenggarakan oleh Universitas Mataram sejak tahun 2015.
Pada tahun ini, Pekan Karya Tulis Ilmiah Nasional (PEKTIN) diadakan secara langsung di Pendopo Walikota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Dalam prosesnya, Antik Widi mewakili timnya menjelaskan, jika dirinya dengan tim, harus melewati tahapan submission naskah, penilaian panitia, dan presentasi final secara langsung pada malam penghargaan.
Lebih jelas ia menjelaskan, jika dirinya dan tim mencanangkan ARCAIN, yang merupakan inovasi alat untuk memudahkan para petani untuk memaksimalkan dalam memonitoring tanaman dan sistem irigasi pada tanaman mina padi.
“Gagasan tersebut muncul karena melihat pekerjaan petani yang kurang maksimal dan efisien dalam penerapannya,” ujarnya.
Dalam inovasi tersebut, mereka menggabungkan beberapa unsur seperti renewable energy, internet of things dan autonomous system. Sistem irigasi yang mereka gunakan yaitu sistem sensor water level yang dapat beroperasi secara otomatis.
“Untuk sistem monitoring, kami menggunakan sistem mikrokontroler ESP 32 yang telah terintegrasi Internet of Things. Penggunaan Internet of Things digunakan agar dapat dikontrol dengan jarak jauh,” jelas Antik.
Selama kompetisi berlangsung, Antik Widi diharuskan untuk membagi anggota timnya, karena pelaksanaan presentasi final di Nusa Tenggara Barat dan KIM UNAIR dilaksanakan pada waktu bersamaan.
Setelah terpilihnya inovasi mereka menjadi juara, kedepan mereka berharap jika inovasi yang telah dirancang tersebut, dapat direalisasikan secara nyata agar dapat membantu mengatasi permasalahan pertanian di Indonesia. (jel/hdl)