Jakarta (pilar.id) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pembiayaan investasi 2023 berfokus pada sektor prioritas. Pemerintah, kata dia, telah mengalokasikan sebesar Rp176,3 triliun.
“Artinya ini belanja uang keluar, tapi ini adalah berbentuk investasi,” kata Sri Mulyani, di Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Sebagian besar investasi diarahkan untuk proyek infrastruktur. Sebanyak Rp85,3 triliun atau 48,5 persen anggaran digunakan untuk mendukung infrastruktur.
Anggaran tersebut akan disuntikkan untuk PMN Hutama Karya sebanyak Rp28,8 triliun. Kemudian PLN akan mendapatkan Rp10 triliun, BLU LMAN Rp25,4 triliun yang sebagian besar untuk pembebasan lahan. Selanjutnya PT SNF akan mendapatkan Rp1,53 triliun, sedangkan FLPP Rp19,48 triliun.
“BLU pendidikan LPDP akan mendapatkan Rp20 triliun. Tambahan dana abadinya,” kata Sri Mulyani.
Pemerintah juga mengalokasikan anggaran Rp4,3 triliun untuk penanggulangan bencana. Anggaran tersebut sebagai revolving fund yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
“Ini terutama karena sering terjadi. Dan polanya kita membuat semacam asuransi bersama,” kata Sri Mulyani.
Selanjutnya, pemerintah juga memberikan dukungan berupa PMN untuk klaster pangan dan lingkungan hidup sebesar Rp4,8 triliun. PMN tersebut akan diberikan kepada PT RNI (Rp2,56 triliun) dan BPDLH (Rp2,2) untuk dana reboisasi.
Sedangkan kerja sama internasional mendapatkan porsi Rp3,5 triliun. “Pemerintah sekarang memiliki dana untuk kerja sama internasional, Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LKPD),” kata dia. (ach/fat)