Sidoarjo (pilar.id) – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, meresmikan Taman Edukasi Bencana yang dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Kamis (19/12/2024).
Bertempat di Kantor BPBD Jatim, Waru, Sidoarjo, peresmian ini dihadiri pula oleh Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi dan Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto.
Dalam sambutannya, Adhy menyampaikan apresiasi kepada BPBD Jatim atas upaya menciptakan sarana edukasi mitigasi bencana untuk masyarakat. Menurutnya, taman ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat hingga 70 persen dalam menghadapi bencana seperti gempa bumi, longsor, dan banjir.
“Saya bangga dengan adanya Taman Edukasi Bencana ini. Mitigasi bencana adalah kunci untuk mengurangi risiko korban jiwa. Dengan fasilitas ini, kita berharap masyarakat semakin siap dan memahami langkah yang harus dilakukan saat bencana terjadi,” ujar Adhy.
Fasilitas Taman Edukasi Bencana
Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim dilengkapi berbagai fasilitas, seperti:
- Simulator Gempa: Memberikan pengalaman langsung dalam menghadapi gempa.
- Virtual Reality (VR): Simulasi penanggulangan bencana.
- Ruang Hening: Untuk simulasi situasi darurat.
- Tenda Pendidikan Bencana: Mengajarkan langkah mitigasi saat banjir dan longsor.
Adhy menambahkan, keberadaan simulator gempa menjadi salah satu inovasi penting. Dengan mencoba simulasi ini, masyarakat, termasuk anak-anak, dapat memahami respons yang tepat saat terjadi gempa.
“Masyarakat jadi tahu apa yang harus dilakukan. Minimal, mereka mampu melindungi dirinya sendiri,” katanya.
Data Akurat di Posko Bencana
Adhy juga menekankan pentingnya posko bencana yang dilengkapi data akurat agar bantuan yang diberikan sesuai kebutuhan korban.
“Kita sering lihat, bantuan yang dikirim tidak sesuai kebutuhan, seperti korban butuh popok bayi, tapi yang dikirim pakaian. Data posko harus sinkron dengan kebutuhan korban,” tegasnya.
Ia mengimbau setiap kabupaten dan kota di Jawa Timur untuk membangun fasilitas serupa, mengingat manfaatnya yang sangat besar. “Kabupaten dan kota perlu membuat rencana kontingensi berbasis data agar penanganan bencana bisa dilakukan secara holistik,” ujarnya.
Mitigasi Sejak Dini untuk Masyarakat
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto menyebutkan bahwa Taman Edukasi Bencana merupakan langkah pemerintah untuk memberikan pelajaran mitigasi sejak dini.
“Simulator gempa dan fasilitas lainnya bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang mitigasi yang benar, sehingga mereka lebih siap menghadapi bencana,” tutup Gatot. (hdl)