Surabaya (pilar.id) – Dalam pelaksanaan Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) akhir-akhir ini, muncul sebuah keresahan. Diketahui, rekrutmen itu diwarnai dengan banyak kecurangan, sesuatu hal yang bertolak belakang dengan nilai-nilai Akhlak yang jadi core values di Kementerian BUMN.
Menanggapi kejadian tersebut, Dosen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (FPsi UNAIR), Dr Sami’an MPsi Psikolog mengatakan, jika potensi kecurangan dalam tes massal pasti ada. Terlebih dilakukan secara daring, yang memanfaatkan celah teknologi untuk melakukan tindakan kecurangan.
“Potensi kecurangan tes sudah ada sejak lama baik di saat tes konvensional hingga, assessment yang dilakukan secara daring. Apalagi, didorong dengan tinggi tingkat kesulitan tes dan kuota penerimaan yang terbatas,” ungkap Samian.
Melihat hal itu, samian memberikan himbauan, jika baiknya lembaga penyelenggara tes berbagai perusahaan, mulai melakukan peningkatan keamanan dan kerahasiaan isi tes agar tidak ada celah melakukan kecurangan.
“Perubahannya seperti, penggunaan safe exam browser saat tes daring agar meminimalisir para pelamar melakukan kecurangan,” sebutnya.
Adanya kecurangan seper ini, akan dikhawatirkan akan mempengaruhi performa pegawai selama bekerja, apalagi jika dilihat secara kualifikasi pegawai tersebut tidak memenuhi syarat seleksi, namun bisa lolos karena adanya kecurangan, serta bisa mempengaruhi pegawai tersebut merasa tidak nyaman dalam lingkungan kerja.
“Kinerja pegawai selama bekerja tentunya bisa diukur, melalui Key Performance Indicator, yang jika tidak kompeten maka akan berpengaruh terhadap jenjang karir mereka kedepannya,” jelas Samian.
Maka dari itu, ia menyarankan bagi penyelenggara tes perusahaan untuk melakukan evaluasi jika ditemukan celah, agar bisa menjaga kualitas kualifikasi pegawai yang lolos sesuai kompetensi yang diharapkan perusahaan
“Generasi sekarang lebih melek teknologi tidak hanya berdampak positif dalam efisiensi proses seleksi, namun peluang melakukan kecurangan, maka perusahaan harus senantiasa melakukan evaluasi dan perubahan,” tutupnya. (jel/hdl)