Surabaya (pilar.id) – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) dari Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37.
Tim ini beranggotakan Arfandi Qurrata’ain (FTMM), Tomy Alvindo Danu Argo (FV), Ghalih Ahmad Salamun (FTMM), Gravano Alfa (FTMM), dan Yunita Dwi Nurhaliza.
Dengan inovasi mereka yang bertajuk MOBIV: Sistem Monitoring Portable CD4 pada Penderita HIV Berbasis Microfluidic Optical Biosensor Terintegrasi Internet of Things (IoT), tim UNAIR siap menghadapi PIMNAS 37.
Ketua tim, Arfandi Qurrata’ain, menjelaskan bahwa fokus penelitian mereka pada monitoring penderita HIV masih jarang diangkat dalam ajang PIMNAS.
Hal inilah yang menjadi salah satu faktor keberhasilan mereka lolos seleksi. Selain itu, penelitian mereka juga dinilai memiliki kebaruan dan mampu menjawab berbagai pertanyaan saat presentasi PKP2, yang menjadi kunci sukses menuju tahap selanjutnya.
Minimnya Alat Monitoring HIV di Indonesia
Arfandi mengungkapkan bahwa keterbatasan alat monitoring bagi penderita HIV di Indonesia menjadi perhatian utama penelitian timnya. Saat ini, deteksi CD4, biomarker yang digunakan untuk mengukur kondisi penderita HIV, masih terbatas pada alat-alat berukuran besar yang hanya tersedia di laboratorium tertentu.
“Prototipe MOBIV kami bertujuan untuk membantu penderita HIV memantau kadar CD4 dengan lebih mudah dan praktis. Alat ini diharapkan dapat menjadi solusi atas keterbatasan akses monitoring yang ada selama ini,” jelas Arfandi.
Proses penelitian tidak selalu berjalan mulus. Tim mengakui beberapa tantangan, seperti pengaplikasian metode prototipe dan sulitnya mencari sampel darah penderita HIV. Namun, dengan dedikasi tinggi, mereka berhasil mengatasi berbagai kendala tersebut.
Arfandi menekankan pentingnya persiapan matang sebelum menghadapi PIMNAS. Persiapan tersebut meliputi latihan presentasi, konsultasi dengan dosen pembimbing, hingga membuat poster dan latihan tanya jawab secara berkala.
“Kami terus memotivasi diri untuk menyelesaikan setiap tahap PIMNAS dengan optimal, sehingga dapat memberikan hasil terbaik,” pungkasnya. (rio/hdl)