Jakarta (pilar.id) – PBB melaporkan, sedikitnya 64 warga sipil tewas dan lebih dari 160 ribu lainnya mengungsi setelah pasukan Rusia menyerbu Ukraina pekan ini.
Kantor Koordinasi untuk Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) menambahkan, jumlah korban yang sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih banyak.
“Hingga 26 Februari pukul 17.00 waktu setempat OHCHR (Kantor PBB untuk HAM) mengumumkan bahwa sedikitnya 240 warga sipil menjadi korban, termasuk setidaknya 64 orang tewas,” demikian laporan OCHA.
Kerusakan pada infrastruktur sipil menyebabkan ratusan ribu orang tidak mendapatkan aliran listrik atau air. Ratusan rumah rusak atau hancur, sementara jembatan-jembatan dan jalanan dihantam oleh tembakan mortir yang menyebabkan sejumlah komunitas tidak dapat mengakses pasar, katanya.
Laporan itu mengutip badan pengungsi PBB yang mengatakan lebih dari 160.000 mengungsi ke wilayah lain di dalam negeri dan lebih dari 116 ribu orang terpaksa menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga.
“Badan-badan PBB dan mitra kemanusiaan untuk sementara terpaksa tidak beroperasi lantaran situasi keamanan yang semakin parah,” lapor OCHA.
PBB dan mitranya, lanjutnya, terus berupaya untuk mempertahankan kehadiran mereka di seluruh negeri. “Dan tetap berkomitmen untuk bertahan di lapangan serta merespons keperluan kemanusiaan yang terus bertambah dan risiko perlindungan begitu situasinya memungkinkan,” tambah OCHA dalam keterangannya. (usm/hdl/antara)