Surabaya (pilar.id) – Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, memastikan stok dan harga bahan pokok di Jatim stabil menjelang Idul Fitri 2024 dalam Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Gerakan Pangan Murah.
Adhy mengatakan bahwa Pemprov Jatim telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan harga, memantau ketersediaan, dan keterjangkauan harga bahan pokok, serta akan terus melakukan pengawasan dan monitoring secara berkala.
“Kita monitor untuk memastikan keterjangkauan dan ketersediaan bahan makanan pokok. Ini penting. Juga kemudian melihat seluruh distribusi bahan pokok dan memonitor stok beras yang ada di gudang-gudang beras,” jelas Adhy.
Adhy juga menyampaikan bahwa harga bahan pokok di Jawa Timur, dan pada umumnya di Indonesia, cenderung turun dari awal Ramadan yang cenderung tinggi. Harga beras premium sudah mendekati Harga Eceran Tertinggi (HET) dengan harga sekitar Rp. 15.200/kg, sementara beras medium juga mendekati HET dengan harga sekitar Rp. 12.000/kg. Selain itu, cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam juga mengalami deflasi.
Untuk mendukung pertanian, Adhy optimis dengan posisi Jatim sebagai lumbung pangan nasional akan mendapatkan bantuan Alsintan dan Pompa Air dari Kementerian Pertanian untuk membantu pertanian agar optimal di musim kemarau.
Pemprov Jatim juga telah menggelar Pasar Murah sebanyak 34 kali sejak Januari lalu di berbagai titik se-Jawa Timur, dengan rencana masih akan dilaksanakan sebanyak 4-5 kali lagi hingga lebaran nanti. Pasar Murah tersebut juga dilakukan oleh BUMD, Dharma Wanita, dan PKK.
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa harga bahan pokok di Jawa, Bali, dan Sumatera sudah terkendali, meskipun beberapa masih ada yang meningkat. Dia juga mengingatkan agar tetap waspada terhadap permintaan yang meningkat menjelang lebaran.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa produksi pertanian menurun karena kekeringan berkepanjangan, pupuk hanya mencukupi 50% dari kebutuhan, dan sistem serta regulasi pengambilan yang belum sempurna. Namun, ada upaya untuk memperkuat regulasi keberpihakan kepada petani dan peningkatan anggaran pupuk.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa Gerakan Pangan Murah dilaksanakan hingga 9 April mendatang dengan harapan masyarakat dapat mendapatkan kebutuhan pokok jelang lebaran dengan baik. Seluruh elemen strategis dalam bidang pangan diharapkan bersinergi dan berkolaborasi untuk mengawal Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras dari Menteri Perdagangan RI. (usm/ted)