Jakarta (pilar.id) – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mencari sosok penerus Presiden RI Joko Widodo dengan turun langsung ke bawah, menyapa rakyat. Hasilnya, ada beberapa nama yang sama sekali baru. Seperti Najwa Shihab, hingga Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Bersama nama yang lain, sosok mereka dianggap pantas jadi penerus Jokowi.
Najwa Shihab, selama ini dikenal sebagai pembawa acara, jurnalis, aktris, feminis, aktivis media sosial Indonesia, dan kini mendirikan Narasi, sebuah perusahaan berita dan media omni-channel yang menciptakan dan mengelola beberapa jenis konten.
Sementara Emil Dardak, dikenal sebagai politisi, eksekutif muda Indonesia, dan seniman musik. Mantan Bupati Trenggalek ini meraih gelar Doktor Ekonomi Pembangunan termuda di Jepang dari Ritsumeikan Asia Pacific University, sebelumnya, saat berusia 17 tahun, Emil memperoleh gelar diploma dari Melbourne Institute of Business and Technology. Namanya pun tercatat dalam Daftar 40 Tokoh Berpengaruh Majalah Fortune Indonesia,.
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha Djumaryo menjelaskan, PSI membangun tradisi untuk mendengar suara rakyat, kedaulatan tertinggi di dalam politik. Selama beberapa waktu terakhir, DPP PSI melakukan sebuah ikhtiar Rembuk Rakyat Mencari Penerus Jokowi.
DPP PSI meminta seluruh pengurus untuk turun ke bawah, mendengarkan suara rakyat. Menemui para tokoh muda, guru, akademisi, dunia usaha, tokoh agama, tokoh adat dan orang-orang yang dianggap mewakili suara hati nurani rakyat.
“Hasilnya seperti yang saya sampaikan di awal, bahwa Pak Jokowi masih paling banyak diinginkan rakyat Indonesia. Namun kami juga mendapatkan 9 nama yang diinginkan oleh rakyat untuk memimpin Indonesia, pertama adalah Emil Dardak,” kata Giring melalui keterangan persnya, Kamis (24/2/2022).
Selain Emil, nama-nama tokoh yang diinginkan rakyat berdasarkan temuan PSI ialah Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Mahfud MD, Muhammad Andika Perkasa, Ridwan Kamil, Tito Karnavian, Najwa Shihab, Sri Mulyani Indrawati.
Menurut Giring, mereka adalah kader-kader bangsa yang dianggap mampu melanjutkan politik kesejahteraan, politik bersih dan politik keterbukaan.
“Atas dasar temuan-temuan itu, selama sembilan bulan ke depan, PSI akan turun ke basis-basis untuk mensosialisasikan dan mendengarkan pendapat mereka tentang kesembilan kandidat,” kata dia.
Selain itu, kata Giring, PSI juga menyediakan sarana kepada rakyat untuk berpartisipasi melalui Rembuk Rakyat Online dengan mengikuti polling. Jajak pendapat akan kami mulai hari ini dan akan berakhir pada awal November 2022. Perkembangan jajak pendapat, bisa dimonitor masyarakat luas setiap saat melalui website dan kanal media sosial PSI.
Mantan vokalis grup band Nidji ini menegaskan, dalam 9 bulan ke depan, PSI akan memanfaatkan secara maksimal untuk mendengar sebanyak mungkin suara masyarakat tentang 9 kandidat.
Selama itu, PSI akan membuka ruang bagi para relawan pendukung, akademisi, tokoh masyarakat, anak-anak muda, dan rakyat luas untuk urun rembuk memberikan pendapat melalui diskusi online dan berkomentar di konten-konten kandidat yang secara berkala dimunculkan melalui kanal sosial media PSI.
Kata dia, PSI ingin memberikan informasi seluas-luasnya dan selengkap-lengkapnya tentang profil para kandidat. Rakyat tidak boleh membeli kucing dalam karung. Rekam jejak calon presiden harus dibuka secara terang benderang kepada rakyat.
“Informasi lengkap tentang para kandidat ini, kelak bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan ketika berada di kotak suara,” pungkasnya. (her/hdl)