Jakarta (pilar.id) – Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, terdapat 16 provinsi di Indonesia yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 pascamudik lebaran Idul Fitri dalam rentang waktu 8-15 Mei 2022.
Provinsi yang mengalami kenaikan jumlah kasus Covid-19, sebagian besar menjadi tujuan dan asal pemudik.
“Jika dibandingkan provinsi yang mengalami kasus pada pekan ini lebih banyak dibandingkan pekan lalu yang hanya terdiri dari 6 provinsi,” ungkap Wiku, di Jakarta, Kamis (19/5/2022).
Tiga provinsi terbesar yang menjadi tujuan dan asal pemudik dengan jumlah kasus aktif terbanyak adalah DKI Jakarta (dari 554 menjadi 884 kasus), Banten (244 menjadi 307), dan Jawa Timur (116 menjadi 171). Kemudian Bali (150-199), Kalimantan Timur (16-46), Papua (180-196), Kalimantan Barat (20-30).
Selanjutnya, Maluku Utara (22-32), Sulawesi Selatan (29-38), Jambi (14-19), Sumatra Selatan (19-24). Bangka Belitung (4-19), Kalimantan Selatan (20-24), Sulawesi Tenggara (9-10), dan Sulawesi Barat bertambah satu kasus, dari 6 menjadi 7.
“Kabar baiknya, kenaikan yang saat ini teramati pada provinsi-provindi tersebut belum merupakan lonjakan kasus yang signifikan,” urainya.
Wiku juga menyampaikan jumlah kasus aktif secara nasional mengalami penurunan signifikan. Pada 8 Mei 2022 terdapat 6.192 kasus aktif, jumlah tersebut turun menjadi 4.784 kasus aktif per 15 Mei 2022.
Berikutnya tentang kematian, baik secara prosentase maupun jumlah kematian di Indonesia cenderung tetap di banding pekan sebelumnya, yaitu 2,59 persen. Sementara jumlah orang meninggal rata-rata 3 bulan terakhir mengalami penurunan.
“Dan saat ini rata-rata di angka 13 kasus,” kata Wiku.
Kabar menggembirakan, jumlah kesembuhan juga mengalami kenaikan signifikan. Bahkan, prosentase kesembuhan mencapai 97,34 persen.
“Jika dibanding dengan dunia, prosentase kesembuhan Indonesia masih sekitar 3 persen di atas rata-rata dunia,” jelas Wiku.
Ia meminta pimpinan daerah secara aktif mencegah penularan kasus Covid-19 agar tidak bertambah lebih tinggi lagi. Selain itu, masyarakat juga diminta agar memiliki kesadaran diri untuk selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Tidak lelah saya ingatkan, mari lindungi kelompok rentan di sekitar kita para penderita komorbid, anak-anak, orang lanjut usia, hingga mereka yang belum dapat vaksin,” tegas Wiku. (ach/din)