Jakarta (pilar.id) – Calon presiden nomor urut 3 pada Pemilihan Presiden 2024, Ganjar Pranowo, menegaskan pentingnya kemandirian Indonesia dalam bidang kesehatan sebagai dampak dari pengalaman pandemi Covid-19.
Ganjar menyampaikan pandangannya ini saat berbicara di hadapan ratusan pengusaha dalam acara ‘Dialog Capres dengan Kadin’ di Djakarta Theater pada Kamis (11/1/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menyoroti ketergantungan Indonesia pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dalam negeri. Pandemi Covid-19 menjadi bukti nyata akan urgensi membangun kemandirian di sektor ini. Sebagai contoh, Ganjar mencatat bahwa Indonesia bahkan harus mengimpor masker untuk memenuhi kebutuhan mendasar.
Ganjar mengutip pendapat Bung Karno bahwa untuk menjadi negara maju, Indonesia harus memiliki dua hal, yaitu logam dasar dan kimia dasar. Ia menekankan bahwa sampai saat ini, aspek kimia dasar di Indonesia masih belum optimal. Oleh karena itu, Ganjar menegaskan perlunya fokus dan tindakan konkret dalam mengembangkan sektor kimia dasar di tanah air.
Dalam rangka mencapai kemandirian di sektor kesehatan, Ganjar mengungkapkan dua langkah strategis yang akan diambilnya. Pertama, peningkatan anggaran penelitian minimal sebesar 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ia meyakini bahwa alokasi anggaran ini akan mendukung penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan.
“Satu persen saja anggaran untuk riset dan pengembangan, itu sudah cukup. Kita punya sumber daya alam melimpah, plasma nutfah yang beragam, dan para peneliti yang kompeten. Tinggal kemauan untuk mengeksekusinya, dan saya akan melaksanakannya,” tegas Ganjar.
Langkah kedua yang diusung oleh Ganjar adalah pembangunan kawasan industri khusus kesehatan. Hingga saat ini, Indonesia belum memiliki kawasan industri yang secara khusus fokus pada produksi alat kesehatan. Ganjar menyampaikan bahwa sebagai mantan gubernur, permintaan anggaran tertinggi selalu berasal dari sektor kesehatan, dan masalah seringkali muncul dalam pengadaan alat kesehatan. Dengan adanya kawasan industri khusus, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemandirian dalam produksi alat kesehatan dan memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Selain untuk menjawab kebutuhan domestik, Ganjar juga menekankan bahwa peningkatan anggaran riset dan pembangunan kawasan industri kesehatan memiliki dampak strategis untuk pertahanan negara. Menghadapi kemungkinan perang yang tidak lagi menggunakan senjata konvensional, tetapi senjata biologis, Ganjar merasa penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan Indonesia.
“Kita harus siap menghadapi kemungkinan seperti yang terjadi pada pandemi Covid-19. Apakah itu muncul secara alami atau disengaja, kita perlu memiliki kesiapsiagaan,” tambahnya.
Dengan komitmennya untuk memperkuat sektor kesehatan dan mendorong inovasi di bidang kimia dasar, Ganjar Pranowo berharap dapat membawa Indonesia menuju kemandirian dan kemajuan di tengah dinamika global saat ini. (rio/hdl)