Cirebon (pilar.id) – Enam rumah warga rusak parah akibat pergerakan tanah yang terjadi di Desa Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Selain itu empat rumah juga dinyatakan rusak ringan.
“Yang rusak parah ada enam rumah, dan empat lainnya rusak ringan,” kata Wawan Gunawan, Kepala Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Senin (7/3/2022).
Ia menjelaskan, pergerakan tanah yang terjadi di desanya itu bukan kali ini saja, namun sudah terjadi beberapa kali selama bertahun-tahun. Sehingga ada beberapa keluarga mengaku sudah kehilangan rumah tinggal.
Menurutnya, warga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah setempat, akan tetapi sampai saat ini belum juga ada realisasi untuk menanggulanginya.
Pergerakan tanah tersebut, lanjut Wawan, akan semakin parah bila masuk musim hujan, karena air sungai meluap dan mengakibatkan tanah labil. “Kalau musim hujan tiba, pasti rumah warga semakin rusak parah,” tuturnya.
Nani, salah satu pemilik rumah di desa ini mengaku jika rumahnya kini sebagian sudah rata dengan tanah. Masing-masing adalah dua kamar, dapur, dan kamar mandi.
Menurutnya sungai sekitar tempat tinggalnya juga terus mendekat, yang dahulu berjarak lebih dari 50 meter kini sudah berada di belakang rumah. “Jadi kalau hujan pasti ada bunyi retakan tanah. Dan rumah saya rusak baru beberapa hari ini,” katanya. (usm/hdl/antara)