Yogyakarta (pilar.id) – Ada sejarah panjang yang mengiringi perkembangan agama islam di bumi Nusantara. Bahkan, beberapa catatan sejarah menyebut bahwa islam sudah mulai masuk ke daerah Nusantara sejak abad ke-13 Masehi atau abad ke-7 Hijriyah.
Sejarah panjang masuknya agama islam ke Indonesia tersebut, tentu turut meninggalkan beragam benda bersejarah serta tradisi dan kearifan lokal yang saling bercampur antara islam dan budaya masyarakat di Indonesia.
Ragam peninggalan islam di Indonesia itu lah yang menjadi tema utama pameran Annuan Museum Exhibition (AMEX) 2022. Pameran tersebut, diselenggarakan mulai 7 November sampai 30 Desember 2022 dengan mengusung tema Islamic Art dengan tajuk Star and Moon: Apa yang Dibawa dan Disatukan oleh Lautan.
Pameran tersebut, berlangsung di Gedung Pameran Temporer Museum Sonobudoyo, Yogyakarta. Di sana, terjejer dengan rapi beragam benda seni Islam Nusantara dari berbagai museum di Indonesia.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan AMEX merupakan agenda rutin akhir tahun yang digelar Museum Sonobudoyo dan pada tahun 2022 ini, menyajikan pengaruh Islam dalam berbagai praktek seni di Indonesia.
“Pameran ini akan menjadi saksi para seniman nusantara berkreasi dalam berbagai media untuk mengekspresikan jiwa mereka. Karya-karya mereka merupakan sebuah kontribusi terhadap warisan global seni Islam untuk kekayaan dan keragaman budaya Indonesia,” terang Dian, Rabu (9/11/2022).
Menurutnya, Islam memiliki pengaruh terhadap bermacam bentuk praktik seni di Indonesia, perpaduan keduanya menghasilkan berbagai ragam ekspresi visual yang unik, serta memiliki nilai estetika dan religius.
“Hal yang paling signifikan ialah, pameran ini menginspirasi pengunjung untuk mengeksplorasi pemahaman baru tentang berbagai karya seni yang sudah dikenal dan menghargai sejauh mana setiap objek mengungkapkan perkembangan gaya seni Islam di nusantara,” ucapnya.
Kegiatan ini, lanjut Dian juga upaya museum untuk menjadi museum unggul dan kompetitif menjaga sumber daya budaya dalam pelestarian warisan budaya.
Sementara itu, Co Kurator Pameran AMEX 2022, Siti Mahmuda Nurfauziah menyebut terdapat berbagai koleksi yang ditampilkan berasal dari Museum Ronggowasito, Museum Minha Jombang dan kampus UIN, serta koleksi milik museum Sonobudoyo.
“Ada beragam seni yang ditampilkan, mulai dari kaligrafi, produknya ada juga dari seni rupa, lukisan kaca dari Cirebon, dari seni pertunjukan seperti wayang, beduk, dan lainnya. Selain itu juga, dari seni arsitektur, sastra, kaligrafi, seni rupa, maupun seni ukir,” katanya. (riz/fat)