Surabaya (pilar.id) – Untaian prestasi pelajar Jawa Timur terus terajut, yang terbaru datang dari seorang siswi SMAN 5 Surabaya bernama Nathania.
Pasalnya, ia berhasil mendapatkan juara pertama kategori Medicine and Health Science dalam kompetisi sains Taiwan International Science Fair (TISF) 2023, dengan mengalahkan 22 negara lain, pada Kamis (16/2/2023)
Prestasi tersebut didapat lewat penelitiannya tentang ekstrak daun kelor yang bertajuk Moringa Extract (Moringa Oliefera) based Silver Nanoparticle Sisal Fabric as Antibacterial Againts Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus.
Atas inovasi yang dinilai penyelenggara paling inovatif tersebut, membuat dirinya mampu mengalahkan 21 negara dunia dan menjadi satu-satunya pelajar Indonesia yang sukses mendobrak keketatan kompetisi bergengsi, yang sudah ada sejak enam tahun lalu itu.
Diketahui berikut 22 negara yang mengikuti TISF 2023, yakni Taiwan, Indonesia, Singapura, Thailand, Macau, Filipina, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Ukraina, Iran, Mesir, Luxemburg, Afrika Selatan, Tunisia, Turki, Italia, Brasil, Meksiko, Swiss, Republik Ceko dan USA.
Namun prestasi ini bukan yang pertama bagi Nathania, karena sebelumnya Nathania juga pernah peraih medali perak pada ajang National Science Fair for Indonesian Adolescets atau NASFIA 2022 yang diselenggarakan Indonesia Scientific Society (ISS) secara online pada bulan November 2022 silam.
Atas topik penelitian yang dipilih Nathania, dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal seperti daun kelor dan kain sisa. Hal itu mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Ada semangat IKI (Inisiatif, Kolaborasi dan Inovasi) dari seorang Nathania. Dimana penelitian yang dia lakukan sarat akan upaya memberikan solusi dan inovasi yang tentunya bermanfaat untuk keilmuan,” tegasnya.
Selain itu, Khofifah menyampaikan, jika prestasi yang diperoleh siswa SMAN 5 Surabaya ini, bisa menjadi awal yang baik di tahun 2023.
“Semoga prestasi Nathania bisa menjadi pecut semangat dan motivasi untuk terus meningkatkan prestasi-prestasi membanggakan, baik nasional maupun international, utamanya melahirkan peneliti muda di bidang sains,” tambah Khofifah.
Karena diketahui, jika pada tahun 2022, prestasi siswa Jawa Timur di bidang sains cukup moncer. Hal itu terbukti saat Jatim meraih Juara Umum pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) serta Juara Umum Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Di sisi lain Plt Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi menjelaskan, bila Taiwan International Science Fair (TISF) ini merupakan kompetisi penelitian sains bergengsi untuk mengidentifikasi dan memelihara ilmuwan muda berbakat.
“Selain itu, juga sebagai tempat mengembangkan keterampilan penelitian ilmiah, kemampuan inovatif, dan perspektif internasional dan membuat siswa yang berpartisipasi diharapkan memberikan kontribusi kepada masyarakat,” jelasnya.
Atas capaian ini, Wahid juga berharap akan ada Nathania berikutnya yang membangkitkan peneliti muda Jawa Timur. Tak hanya itu, ia juga berharap tenaga pendidik bisa terus meningkatkan inovasi dan kreasinya dalam pembelajaran sains. (jel/hdl)