Jakarta (www.pilar.id) – Di laman facebooknya, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberi jawaban khusus untuk pertanyaan, apa manfaat Indonesia menjadi anggota G20, atau menjadi Presidensi G20?
“G20 merupakan forum yang merepresentasikan 80 persen ekonomi dunia (GDP), 75 persen volume perdagangan internasional, dan 60 persen dari populasi dunia. Dengan demikian, G20 yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa memiliki peran strategis dan signifikan dalam menentukan perkembangan perekonomian dunia,” tulisnya saat menghadiri International Conference: Road to Indonesia G20.
Selain itu, lanjutnya, G20 juga menjadi forum internasional yang berperan penting dalam menyusun standar, prinsip, dan panduan kebijakan untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi di dunia. Sebagai tuan rumah Presidensi G20 2022, Indonesia akan mengangkat isu pemulihan ekonomi yang tidak seimbang di dunia (uneven recovery) sebagai salah satu topik utama.
“Hal ini merepresentasikan global leadeship dari Indonesia untuk menyuarakan kepentingan negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam tataran dunia,” tulis Sri Mulyani lagi.
Sejak tayang pertama kali, hingga Sabtu (13/11/2021) pagi, post di fanspage ini sudah mendapat 1000 respons lebih dan dibagikan 103 kali.
Presidensi Indonesia, tulis wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi Majalah Forbes ini, menyelenggarakan kurang lebih 150 pertemuan di berbagai kota di Indonesia.
“Apa artinya? Ini potensi yang sangat baik karena akan membuka 3000 lapangan pekerjaan, dan meningkatkan konsumsi domestik sebesar 119,2 juta Dollar AS. Hal ini akan berkontribusi pada PDB Indonesia sebesar 533 juta Dollar AS,” tegasnya.
Presidensi G20 ini juga dapat menjadi forum bagi Indonesia untuk menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi dan melakukan reformasi struktural untuk membangun pondasi ekonomi yang lebih kuat dan baik. (ret)