Jakarta (pilar.id) – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengadakan acara HSE (Health, Safety, & Environment) CEO Summit 2023 di Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Acara ini dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, dan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.
Dalam kesempatan itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa acara ini diselenggarakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan menandatangani komitmen penerapan Sistem Manajemen HSE di sektor hulu migas.
Dwi menjelaskan bahwa SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) perlu melakukan terobosan yang masif dan agresif untuk mencapai target lifting migas pada tahun 2023.
Beberapa kegiatan yang dilakukan meliputi 11 proyek yang direncanakan onstream pada tahun 2023, pengeboran 1.048 sumur, 834 kegiatan workover, dan 33.182 kegiatan well service.
Namun, Dwi menegaskan bahwa program tersebut tidak akan mengkompromikan aspek HSE. SKK Migas sudah melakukan sejumlah langkah untuk menjaga aspek HSE pada industri hulu migas, termasuk persetujuan dan monitoring Work, Program, & Budget aspek HSE, investigasi insiden, mengeluarkan surat edaran keselamatan kerja, pelaksanaan HSE monthly meeting, serta mengembangkan aplikasi machine learning untuk incident rate forecasting pada Integrated Operation Centre SKK Migas.
Dwi menjelaskan bahwa dari 87 juta jam kerja operasi hulu migas sampai akhir Maret 2023, tingkat incident rate berada di angka 0,24. Angka tersebut masih di bawah batas atas incident rate maksimal yang ditentukan dan lebih baik dari rata-rata incident rate yang tercatat pada International Oil and Gas Producer.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan pengelolaan HSE di sektor hulu migas harus dilakukan dengan prinsip ketaatan terhadap aturan dan standar yang berlaku, efektif, efisien, serta menjamin kesehatan dan keselamatan kerja.
Ia meminta manajemen SKK Migas dan KKKS untuk dapat melakukan supervisi dan menyiapkan segala sumber daya untuk menerapkan aspek HSE, sehingga seluruh program kerja untuk mencapai target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030 dapat berjalan dengan baik tanpa terkendala aspek HSE. (hdl)