Surabaya (pilar.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menerima kunjungan Konjen Australia Fiona Hoggart di Gedung Negara Grahadi, Senin (21/3/2022). Dalam kunjungan ini dibahas peluang kerjasama dalam bidang pertanian dan perdagangan.
“Pertemuan ini menidaklajuti pertemuan sebelumnya kami diamanahi ibu gubernur untuk menerima kunjungan dari tim pertanian kedutaan besar australia, kita membahas berbagai macam hal mulai dari peternakan, pertanian dan perkebunan,” ungkap Emil.
Hadir dalam pertemuan itu Dean Mirrelees, perwakilan dari Departement Of Agriculture, Water and Enviroment (DAWE), dan Hannah Wade, perwakilan dari Trade Commissioner For Agriculture (Austrade).
“Sebagaimana kita ketahui industri makanan dan minuman di Jawa Timur ini menyumbang perekonomian Jawa Timur cukup besar dan banyak juga mengandalkan pasokan dari australia, termasuk peternakan sapi perah kita juga mengandalkan bibit-bibit dari Australia,” jelas alumnus Ritsumeikan Asia Pacific University Jepang ini.
Lebih lanjut Emil mengatakan, kerjasama itu sebelumnya sudah berjalan dengan baik, mengingat Indonesia dan Australia memiliki komitmen Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)
“Kedua negara sudah berkomitmen untuk melihat peluang kerjasama yang bisa dilakukan, kedua negara saling membutuhkan Indonesia membutuhkan produk dari Sapi begitu juga sebaliknya,” tambah Emil.
Usai pertemuan, mantan World Bank Officer di Jakarta dan Media Analysis Consultant di Ogilvy itu menuturkan hasil pertemuan. Di antaranya mendorong upaya penjajakan ekspor lima jenis buah tropis, mulai dari manggis, buah naga, pisang, salak, dan mangga.
“Kita tahu untuk menembus pasar Australia ini sangat ketat ya, sehingga kita dorong 5 jenis buah tadi. Sebelumnya komoditas ini sudah diekspor ke beberapa negara,” kata Emil.
Ia berharap, melalui upaya kerjasama ini mampu menghasilkan keuntungan bagi pelaku IKM dan UMKM di Jawa Timur. “Harapan kami dengan pertemuan ini kolaborasi kita jadi lebih lancar lagi, bukan hanya masalah perdagangan tapi memastikan kelancaran supply untuk pelaku-pelaku IKM di Jawa Timur,” tutupnya. (ade/hdl)